Bandung (MI) : PT Pindad siap menjadi tuan rumah perhelatan Armoured Vehicle Asia 2015 yang bakal digelar akhir April ini.
Konferensi tentang kendaraan tempur yang digelar secara rutin itu bakal dihadiri sejumlah negara dari lima benua.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengatakan, acara tersebut digelar pada 28-29 April mendatang di Crowne Plaza Jakarta.
"Acara itu akan dihadiri para produsen, pengguna, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara. Para stakeholder itu akan terlibat dalam konferensi untuk membicarakan tentang kendaraan tempur dan persenjataan," kata Silmy usai menerima kunjungan 26 atase pertahanan asing ke industri pertahanan Pindad, Rabu (8/4) petang.
Menurutnya, konferensi itu sangat penting. Terlebih, dalam penjualan senjata itu bukan hal sembarangan. Transaksi persenjataan itu biasanya berdasarkan banyak faktor.
"Yang pasti, dalam jual beli senjata itu negara harus memiliki hubungan baik secara diplomatik. Selain itu, persenjataan yang dibutuhkan suatu negara itu harus sesuai dengan kondisi medan di lapangan," ucapnya.
Saat ini, produk Pindad dipakai sejumlah kesatuan militer di berbagai negara. Artinya, kendaraan tempur dan senjata buatan Indonesia itu sudah go internasional. Tahun ini, kata dia, sejumlah negara deal akan membeli produk prima buatan perusahaan industri dan manufaktur pembuatan produk militer dan komersial Indonesia.
Di antaranya, Prancis akan membeli produk elektronik dan optronik, roket, dan amunisi meriam kaliber 155 mm. Italia akan bekerja sama dalam pembangunan senjata untuk kapal laut. Jerman akan bekerja sama dalam hal mesin kendaraan tempur. Belgia, Korea Selatan, dan Turki pun akan bertransaksi senjata.
Mengenai kunjungan atase pertahanan asing, Silmy mengaku mereka merupakan tamu Kementerian Pertahanan. Rombongan dari 26 negara itu berasal dari negara-negara di benua Afrika, Amerika, Australia, Asia, dan Eropa.
"Kedatangan para atase pertahanan ini merupakan kehormatan bagi PT Pindad sebagai salah satu perusahaan yang berperan aktif dalam mendukung penuh industri pertahanan Indonesia," akunya.
Rombongan atase pertahanan ini dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI Sisriadi selaku Direktur Kerjasama Internasional Kementerian Pertahanan. Dalam kata sambutannya, Brigjen Sisriadi mengatakan kedatangan para atase pertahanan ini diharapkan dapat memperkenalkan industri pertahanan Indonesia yang sedang tumbuh kepada dunia pertahanan internasional.
"Tamu-tamu yang saya bawa sekarang adalah para atase pertahanan yang mewakili negara-negara sahabat di Indonesia. Saya khusus mengundang mereka untuk melihat secara langsung bagaimana industri pertahanan yang ada di Indonesia," katanya.
Konferensi tentang kendaraan tempur yang digelar secara rutin itu bakal dihadiri sejumlah negara dari lima benua.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengatakan, acara tersebut digelar pada 28-29 April mendatang di Crowne Plaza Jakarta.
"Acara itu akan dihadiri para produsen, pengguna, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara. Para stakeholder itu akan terlibat dalam konferensi untuk membicarakan tentang kendaraan tempur dan persenjataan," kata Silmy usai menerima kunjungan 26 atase pertahanan asing ke industri pertahanan Pindad, Rabu (8/4) petang.
Menurutnya, konferensi itu sangat penting. Terlebih, dalam penjualan senjata itu bukan hal sembarangan. Transaksi persenjataan itu biasanya berdasarkan banyak faktor.
"Yang pasti, dalam jual beli senjata itu negara harus memiliki hubungan baik secara diplomatik. Selain itu, persenjataan yang dibutuhkan suatu negara itu harus sesuai dengan kondisi medan di lapangan," ucapnya.
Saat ini, produk Pindad dipakai sejumlah kesatuan militer di berbagai negara. Artinya, kendaraan tempur dan senjata buatan Indonesia itu sudah go internasional. Tahun ini, kata dia, sejumlah negara deal akan membeli produk prima buatan perusahaan industri dan manufaktur pembuatan produk militer dan komersial Indonesia.
Di antaranya, Prancis akan membeli produk elektronik dan optronik, roket, dan amunisi meriam kaliber 155 mm. Italia akan bekerja sama dalam pembangunan senjata untuk kapal laut. Jerman akan bekerja sama dalam hal mesin kendaraan tempur. Belgia, Korea Selatan, dan Turki pun akan bertransaksi senjata.
Mengenai kunjungan atase pertahanan asing, Silmy mengaku mereka merupakan tamu Kementerian Pertahanan. Rombongan dari 26 negara itu berasal dari negara-negara di benua Afrika, Amerika, Australia, Asia, dan Eropa.
"Kedatangan para atase pertahanan ini merupakan kehormatan bagi PT Pindad sebagai salah satu perusahaan yang berperan aktif dalam mendukung penuh industri pertahanan Indonesia," akunya.
Rombongan atase pertahanan ini dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI Sisriadi selaku Direktur Kerjasama Internasional Kementerian Pertahanan. Dalam kata sambutannya, Brigjen Sisriadi mengatakan kedatangan para atase pertahanan ini diharapkan dapat memperkenalkan industri pertahanan Indonesia yang sedang tumbuh kepada dunia pertahanan internasional.
"Tamu-tamu yang saya bawa sekarang adalah para atase pertahanan yang mewakili negara-negara sahabat di Indonesia. Saya khusus mengundang mereka untuk melihat secara langsung bagaimana industri pertahanan yang ada di Indonesia," katanya.
Sumber : INILAHCOM
0 Komentar untuk "Pindad Siap Jadi Tuan Rumah Armoured Vehicle Asia"