Logo Berkabung AirAsia |
Pemerintah akan mengeluarkan kekuatan penuh untuk mencari pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang di lepas pantai Belitung. Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga ikut membantu mencari pesawat A320-200 itu.
"Besok Malaysia akan membantu 3 pesawat dan Singapura 1 pesawat untuk membantu pencarian," ujar Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo dalam konferensi pers di kantornya bersama Wapres Jusuf Kalla, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014).
Sutrisno mengatakan, pencarian akan kembali dilakukan besok pagi dengan kekuatan penuh dari Basarnas, TNI, Polri dan nelayan. Basarnas juga akan membangun posko taktis di Pangkal Pinang.
"Tindakan awal operasi ini kita akan menuju titik perkiraan jatuhnya pesawat dan pencarian akan dilakukan sesuai situasi di lapangan," ujarnya.
6 Kapal Perang Malaysia dan Singapura Akan Bantu Pencarian QZ8501
Selain tiga kesatuan TNI, pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 akan dibantu Angkatan Laut dari Malaysia dan Singapura yang masing-masing mengirim 3 kapal perang. Bantuan pencarian ini diungkapkan Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Pertama Sigit Setiyanta, Minggu (28/12/2014) malam.
"Kita (TNI AL) akan kembali start melakukan pencarian pukul 06.00 WIB dan mendapat bantuan dari negara tetangga Malaysia dan Singapura yang masing mengirim 3 kapal perang," katanya.
Kedua negara tersebut, kata Sigit sudah mendapat izin dari Panglima TNI.
"Besok akan bergabung dengan unsur TNI untuk melakukan pencarian dan baru dua negara tetangga yang sudah mengajukan izin resmi bergabung," ungkap Sigit.
Untuk TNI AL, ia mengungkapkan akan menurunkan 10 kapal, 3 pesawat dan 3 heli yang sebagian sudah berada dilokasi dugaan hilangnya Air Asia. Sigit berharap pencarian besok pagi didukung dengan cuaca yang mendukung.
"Besok pukul 06.00 Wib kita start pencarian dengan harapan seluruh crew dan penumpang bisa ditemukan selamat," harap dia.
Malaysia Minta Kru 3 Kapal Perangnya Terus Berkoordinasi dengan Pihak Indonesia
Tiga kapal Angkatan Laut Malaysia akan bergabung untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di lepas pantai Belitung. Menurut Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein ketiga pesawat itu KD Pahang, KD Lekir and KD Lekiu dengan Fennec helicopter didalamnya. Hishammuddin dalam keterangannya mengatakan telah berbicara kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan mencatat bahwa Malaysia siap memberikan bantuan sebagai bentuk spirit solidarisasi antar negara Asean.
"Saya telah memberikan instruksi KSAL Malaysia Laksamana Tan Sri Abdul Aziz Jaafar dan KSAU Malaysia Jendral Datuk Seri Roslan Saad untuk selalu berkoordinasi dengan pihak Indonesia untuk perkembangan yang lebih lanjut," ujar Hishammuddin seperti yang dikutip dari thestar.com, Minggu (28/12/2014).
"Secara terpisah, saya juga telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Singapura Dr Ng Eng Hen untuk menegaskan kembali komitmen dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Segala pemikiran dan doa kami tetap bersama penumpang, para awak dan keluarga yang berada di pesawat QZ8501," tambah Hishammuddin.
Pesawat AirAsia QZ8501 meninggalkan Surabaya Minggu (28/12) pukul 05.35 WIB menuju Singapura. Namun, pesawat hilang kontak pada 07.24 WIB dan sampai saat ini belum ditemukan. Pesawat tersebut diketahui membawa 155 penumpang, yang terdiri atas 138 penumpang dewasa, ada 16 anak dan satu bayi. Ada pula kru pesawat yang terdiri dari dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.
TNI AU Terbangkan 2 Hercules Bantu Pencarian Pesawat AirAsia yang Hilang
TNI Angkatan Udara (TNI AU) pagi ini mengirimkan dua pesawat Hercules untuk mencari Pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di lepas pantai Belitung. Penerbangan keduanya dilakukan dua kali dan akan terbang dibawah 5000 kaki.
Pantuan di lokasi, Senin (29/12/2014) dua pesawat Hercules yang akan dikirimkan berjenis C-130. Kedua pesawat yang akan dikirimkan ialah A-1319 dengan yang dikapteni Letkol IGP Putu berangkat pukul 06.00 WIB dan pesawat A-1323 dengan kapten Mayor Akal Juang akan berangkat pukul 06.30 WIB.
Komandan Lanud Halim Marsma Sri Pulung mengatakan, kedua pesawat ini akan mencari pesawat bersama Pesawat Boing 737 yang dikirim dari Makasar yang saat ini sudah stand by di Pontianak. Pencarian juga akan diperbantukan dengan Heli Super Puma.
"Kita akan mencari selama tujuh jam di lokasi semaksimal mungkin. Jika kemarin pencarian dilakukan di timur selatan Babel, sekarang fokus di timur barat utara dengan dua set awak yang berjumlah 30 orang," ujar Marsma Sri di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Sri Pulung menjelaskan kemampuan terbang kedua pesawat Hercules ini 11 jam dan akan terbang dibawah 5000 kaki. Untuk itu, pencarian akan semakin meluas.
"Kemarin kita sudah terbang dibawah 2000 kaki. Untuk hari ini set area sampai sampai 5000 nm," tutup Sri Pulung.(spt/fjr)
Kirim 2 Kapal Perang, Singapura Optimistis AirAsia QZ8501 Bisa Ditemukan
RSS Valour (Foto: Facebook Ng Eng Hen - Defence Minister of Singapore) |
Singapura mengirimkan satu pesawat dan dua kapal perang untuk membantu mencari pesawat AirAsia QZ5801 yang hilang. Pemerintah 'Negeri Singa' yakin pesawat tersebut akan dapat segera ditemukan. Pada tengah malam tadi, pukul 23.55 waktu Singapura, dua kapal milik Angkatan Laut negara itu yakni formidable-class frigate (RSS Supreme) and Missile corvette (RSS Valour) bertolak menuju lokasi zona pencarian di perairan Bangka Belitung.
"Saya percaya dengan hubungan erat antara Indonesia dan Singapura yang telah terbangun sejak lama, yang terwujud dalam setiap level dari politik sampai militer, kita dapat bekerja dengan erat dan melakukan pencarian serta melakukan operasi ini dengan efektif," ujar Wakil Menhan Singapura Chan Chun Sing seperti dilansir The Strait Times, Senin (29/12/2014).
Pada hari Minggu kemarin, Singapura juga sudah mengirimkan pesawat C130 yang bertolak pukul lima sore. Sempat melakukan pencarian selama dua jam pada Minggu petang, pesawat ini lantas kembali ke pangkalan setelah pemerintah Indonesia memutuskan untuk menunda pencarian karena hari sudah malam.
Pihak otoritas penerbangan sipil Singapura juga direncanakan akan mengirim petugas untuk bergabung dengan Basarnas di Jakarta untuk membantu dan berkoordinasi dalam melakukan pencarian. Komisi Keselamatan Perhubungan Singapura juga menawarkan bantuan untuk mengirimkan tim spesialis untuk membantu proses penyelidikan. KNKT-nya Singapura ini juga menawarkan dua alat pendeteksi benda di dalam air.
Bantu Cari AirAsia QZ8501, Australia Kerahkan Pesawat Militer Orion
Royal Australian Air Force (RAAF) AP-3C Orion |
Tidak hanya Malaysia dan Singapura, Australia juga ikut serta dalam upaya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak. Australia mengerahkan sebuah pesawat militernya pada Senin (29/12) pagi ini.
Disampaikan Australian Defence Force, seperti dilansir AFP, Senin (29/12/2014), sebuah pesawat militer jenis Royal Australian Air Force (RAAF) AP-3C Orion lepas landas dari Darwin pagi ini untuk bergabung dengan upaya pencarian yang dipimpin Basarnas di wilayah perairan Indonesia.
Komandan Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin menuturkan, pesawat Orion tersebut akan bisa membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak saat mengudara dari Surabaya menuju ke Singapura.
"Pesawat RAAF AP-3C Orion telah membuktikan kemampuannya dalam misi pencarian dan penyelamatan dan memiliki radar pencarian yang dilengkapi dengan infra-red dan sensor electro-optical untuk mendukung kemampuan pengamatan visual yang dilakukan oleh awak terlatihnya," ucap Binskin.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott sebelumnya telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo untuk mengungkapkan niatnya membantu misi pencarian. Kepada Presiden Jokowi, Abbott menyatakan Australia akan melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk membantu Indonesia.
Sementara itu, Australia sendiri juga masih memimpin misi pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang hilang pada Maret lalu. Hingga kini, belum ada tanda-tanda keberadaan pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak tersebut.(nvc/nrl)
TNI AL Kerahkan 8 Kapal
Kadispen AL, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir |
Hari ini evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 kembali dilanjutkan. TNI AL mengerahkan 8 kapal, 2 helikopter dan pesawat patroli untuk membantu proses evakuasi.
"8 Kapal itu terdiri dari KRI, kapal-kapal fregat, kapal korvet terbaru dan kapal patroli," kata Kadispen AL, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12/2014).
Setiap kapal rata-rata berisi 80 personel. Sehingga total ada sekitar 750 personal di kapal.
"Kita juga bawa 1 tim penyelam dan 1 tim Kopaska untuk rescue apabila butuh pasukan yang turun ke laut," katanya.
Untuk Marinir dan Kopaska ini, masing-masing 55 personel. TNI AL juga memberangkatkan 1 pesawat Casa berkapasitas 30 personel. Sementara 2 heli yang dikerahkan adalah heli bolcow dan heli bell.
"Pesawat patroli dari kemarin dan hari ini juga sudah terbang," tutur Manahan.
3 Tim pasukan Marinir juga disiagakan di Jakarta untuk tambahan pasukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Sementara saat ini sudah ada 2 KRI yang berada dekat area, yaitui KRI Sutedi Sonoputra dan KRI Patimura.
"Saat ini sedang isi bahan bakar, setelah itu segera menuju ke area pencarian," urai Manahan.
Diperkirakan pagi menjelang siang kedua KRI ini sudah tiba di area pencarian, yaitu di sekitar perairan Belitung.(kff/jor)
'Mata' dari Udara yang Mencari QZ8501 di Lautan
Upaya pencarian AirAsia QZ8501 dioptimalkan melalui udara. Sejumlah kekuatan udara seperti pesawat dan helikopter diterjunkan ke lokasi pencarian. Apa saja 'mata' yang ditugaskan menemukan pesawat Airbus 320-200 itu?
"Dari Angkatan Darat 2 heli MI 35 dan 1 heli Bell 412, Angkatan Laut 2 CN235. Angkatan Udara 2 C130, 1 Boeing intai 737, 1 heli Puma dan 1 heli Super Puma," kata Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Tatang Zaenudin di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).
Kekuatan udara itu belum termasuk 1 unit Hercules dari Singapura dan 1 unit pesawat dari Malaysia. Kekuatan darat pun diturunkan di pesisir Pulau Bangka, Pulau Belitung dan pesisir Kalimantan Barat. "Pasukan darat sudah siap. Kita operasi dari pukul 06.00 WIB, 12 kapal Basarnas ke lokasi," ujar Tatang.
Tatang menambahkan, kondisi cuaca pagi ini di perairan sekitar Belitung masih kondusif. Termasuk kondisi gelombang laut dan kecepatan angin pun masih bersahabat pagi ini.
"Cuaca masih cukup bagus, mudah-mudahan ini akan bisa membuahkan hasil dan bisa menyelamatkan mereka yang menjadi korban," ujar Tatang.
Tatang menjelaskan, pencarian dari udara mendominasi karena memiliki penglihatan cakrawala yang lebih luas daripada di laut. Jika pesawat itu melihat sesuatu yang diduga berasal dari QZ8501, maka pilot akan menghubungi kapal terdekat.
"Penglihatan cukup luas. Bila menemukan benda-benda yang diduga berhubungan dengan AirAsia, dia akan mengontak kapal," ucap Tatang.(vid/jor)
AS Nyatakan Siap Bantu Pencarian AirAsia QZ8501 Jika Diperlukan
Amerika Serikat menyatakan siap membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak. Meskipun hingga sejauh ini AS menyatakan belum mendapat permintaan dari Indonesia. Departemen Luar Negeri AS, seperti dilansir AFP, Senin (29/12/2014), menyatakan ikut memantau perkembangan misi pencarian dan penyelamatan yang tengah dilakukan oleh Indonesia, yang dipimpin langsung Basarnas.
"Siap untuk membantu dalam cara apapun yang dibutuhkan," ujar Departemen Luar Negeri AS dalam keterangannya.
Secara terpisah, Badan Keselamatan Transportasi Udara Nasional AS (NTSB) mengaku terus memonitor perkembangan upaya pencarian AirAsia QZ8501. NTSB juga menyatakan siap membantu penyelidikan insiden tersebut, jika memang diminta. Namun juru bicara Pentagon menuturkan kepada AFP, sejauh ini AS belum menerima permintaan bantuan dari Indonesia terkait pencarian AirAsia QZ8501.
"Belum ada permintaan bantuan apapun," ucapnya.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak saat mengudara dari Surabaya menuju ke Singapura, pada Minggu (28/12) pagi. Pesawat jenis Airbus A320-200 ini membawa total 162 penumpang dan awak ketika menghilang.
Ada sekitar tujuh WNA di dalam pesawat tersebut, namun Departemen Luar Negeri AS memastikan tidak ada satu pun penumpang yang menggunakan paspor AS. Tujuh WNA tersebut terdiri atas 3 penumpang asal Korea Selatan, satu penumpang asal Singapura, satu penumpang asal Malaysia dan satu penumpang asal Inggris. Satu WNA lainnya merupakan kopilot yang merupakan warga negara Prancis.
Sebanyak 149 penumpang lainnya serta 6 awak pesawat lainnya, termasuk pilot pesawat merupakan WNI. Dalam kecelakaan Adam Air pada 1 Januari 2007, AS mengerahkan USNS Mary Sears yang saat itu tengah berlayar di dekat Indonesia. Kapal itu bahkan mampu menemukan lokasi black box di dua titik yang jaraknya tidak berjauhan yang diumumkan pada 26 Januari 2007, 25 hari setelah Adam Air jatuh.
Sumber: Detik
0 Komentar untuk "Berita Pencarian Air Asia yang Hilang Kontak"