Bagaimana mungkin kisah Hercules disebut dalam beberapa literatur budaya lain? Hercules diceritakan mengembara ke berbagai wilayah mulai dari India sampai ke wilayah Eropa. Tentunya hal ini menyebabkan wilayah-wilayah yang disinggahinya meng-klaim bahwa legenda Hercules berasal dari kerajaan mereka. Salah satu klaim yang menyatakan Hercules dari India juga pernah dibahas dalam posting yang lalu.
Hercules disebutkan mempunyai banyak anak yang tak terhitung jumlahnya, bahkan Tacitus menyebutkan bahwa dia pernah berada di Jerman, kemudian penulis Plautus menggambarkan kisah Hercules dalam komedi seks di dramanya yang berjudul Amphitryon. Beberapa literatur, salah satunya Yunani dan Romawi mencatat sejarah Hercules mempunyai anak dan istri diwilayah mereka, apakah Hercules menikah disetiap daerah yang disinggahinya?
Pada umumnya kisah Hercules diangkat dari mitologi Yunani, tetapi menurut catatan Berosus Hercules berasal dari Mesir, dia termasuk salah satu keturunan Nuh yang bertubuh besar (raksasa), anak Osiris dan Isis penguasa Mesir. Beberapa anak Osiris dan Isis yang tercatat antara lain adalah Hercules, Anubis, Macedon, Lidus, Meon, Neptune, dan Oros. Berosus adalah seorang imam Chaldean abad ke-3 SM. Berosus dianggap sebagai seorang sejarawan terkenal pada masanya, patung tembaga dibangun untuk menghormatinya di Athena. Berosus pernah menulis tiga buku dalam bahasa Yunani, tetapi sekarang hilang dan karyanya hanya tersedia beberapa kutipan. Salah satu catatam Berosus menceritakan perjalanan Nuh ke Eropa membangun peradaban dan kerajaan baru setelah banjir besar.
Kisah Hercules, Anak Osiris Pahlawan Dari Mesir
Hercules, salah satu keturunan Osiris yang paling berani dari semua orang yang berperang melawan Typhon. Setelah kemenangannya dalam pertempuran itu, dia melanjutkan perjalanan lain dan menundukkan raksasa. Adapun istri dan Anak-anak dari Hercules tercatat, antara lain menyebutkan Hercules memiliki tiga istri, Araxa, Omphale dan Galathea.
- Araxa, mungkin keturunan Araxa Agung, salah satu dari anak-anak perempuan Nuh yang terlahir setelah banjir besar, tapi tidak disebutkan terperinci. Mereka memiliki seorang putra bernama Tuscus, keturunan anak ini disebut Dardanus yang mendirikan Troy pertama kali.
- Omphale, sedikit catatan yang menyebutkan dirinya. Dia melahirkan anak Hercules yang disebut Athus atau dikenal sebagai Athus Agung. Keturunan generasi keempat juga disebut Athus, sosok yang dihibur Dardanus ketika dia tiba di Frigia.
- Galathea, dia adalah putri Iupiter Celtes, raja Gaule, dikenal sebagai Celtica atau Samothea. Dia adalah raksasa baik, dan ayahnya tidak akan membiarkannya untuk menikah dengan siapapun yang kurang layak darinya. Akhirnya dia memberi anaknya kepada Hercules karena telah membuktikan keberaniannya. Hercules dan Galathea memiliki seorang putra bernama Galathew (Galatheus) yang menjadi raja Perancis.
Hercules meninggal pada diusia sekitar 350 tahun setelah memerintah selama 67 tahun di Perancis, Italia dan Spanyol. Pada saat kematiannya, orang-orang Spanyol mendirikan monumen besar dan mahal, dia dimakamkan disebuah makam megah dekat dengan Pilar Hercules atau Selat Gibraltar. Kemudian Hesperus, keturunan Gomer, menggantikan Hercules sebagai raja Spanyol ke-12.
Dari kisah ini, maka silsilah lengkap keturunan Nuh berhubungan dengan Hercules dimulai dari Yafet, Samothes, Magus, Sarron, Druius, Bardus, Lucus, Iupiter Celtes, Galathea, Galathew.
Tuscus, anak Hercules dan Araxa adalah raja Italia yang juga meberi nama provinsi Tuscany setelah kepemimpinannya. Ketika dia meninggal, Altheus anaknya menjadi raja menggantikan Tuscus. Ketika Altheus menjadi raja Italia, Hesperus diusir dari Spanyol oleh saudaranya Atlas yang disebut juga Italus. Atlas tidak puas dengan kerajaan Spanyol dan kemudian menggulingkan Altheus, dari sinilah awal penyebutan Italia setelah dia berkuasa dimana sebelum itu disebut Comera ketika Comerus (Gomer) berkuasa. Atlas adalah seorang peramal dan penyair mengatakan bahwa dia menjunjung tinggi surga pada bahunya.
Altheus memiliki seorang putra bernama Blascon dan cucu yang disebut Camboblascon. Atlas merampas semua otoritas dan kekuasaan di Italia, kemudian dia memberi putrinya Electra kepada Camboblascon untuk dinikahi berikut mahar yang terdiri dari semua kota dan seluruh kerajaan pegunungan Alpen, kemudian dia mati. Dia digantikan putranya Morges, orang suci yang menganggap semua agama salah seperti yang selama ini dilakukan Altheus dan ahli warisnya, dia secara sukarela memberikan tahta kepada Camboblascon.
Dardanus, Cucu Hercules Pendiri Troy
Camboblascon dan Electra memiliki tiga anak, antara lain Iasius, Dardanus, Armonia (anak perempuan yang tidak pernah menikah). Iasius mendirikan Coritus dan Patriarkh Italia sementara ayahnya masih hidup, saat itu ayahnya diberikan kantor Coritus dan disebut Iupiter Coronatus. Setahun kemudian, Iasius juga diberi kerajaan Perancis. Hubungan baik terjalin antara Tuscus dan Galatheus (kedua anak Hercules), dan Iasius dianggap penerus paling diinginkan bagi monarki di Perancis.
Iasius menikah dengan seorang wanita mulia dan kaya yang disebut Ipitis Cibeles, diselenggarakan pesta besar berupa kemegahan dan perayaan. Mereka mempunyai seorang putra bernama Coribantus dan mendapatkan pewaris tahta yang statusnya masih jauh. Dardanus, adiknya, tidak diberi wewenang disetiap bagian kerajaan, sehingga dibandingkan dengan Iasius, dia seperti kelas bawah atau budak. Dia menghadap secara pribadi ke Iasius untuk meminta izin, mundur dari kerajaan itu dan mencari peruntungan yang lebih baik ditempat lain.
Mungkin, pada waktu itu dia meminta permohonan besar berupa kapal, uang dan persediaan. Permohonan itu ditolak dan Dardanus membawa tentara yang ikut bersamanya, akhirnya kerajaan ini membentuk dua kubu. Mereka terpecah, di selatan Tiber didukung Dardanus dan utara didukung Ianius. Dardanus tidak mampu melawan saudaranya dengan tentara pemberontak yang berjumlah kecil, dia menyelinap ketika Iasius berada di mata air dan membunuhnya.
Sikap Dardanus dianggap sebagai tindakan pengkhianatan, Coribantus menggantikan ayahnya (Iasius) sebagai raja Italia, tetapi tidak termasuk Prancis. Tidak ada raja Perancis untuk sementara waktu sampai terpilih orang yang terdekat dengan garis keturunan Hercules,... dia adalah Allobrox.
Dardanus masih dibiarkan tanpa menguasai kerajaan, dia berlayar dan berhenti disebuah pulau Ciclades karena badai besar. Ketika cuaca reda, dia melanjutkan perjalanan dan tiba disebuah pulau Yunani yang disebut Samos atau Samothrace, dekat Konstantinopel. Dardanus diterima dengan baik oleh Athus, raja Meonia di Lydia yang juga keturunan Hercules. Dia kemudian pergi ke Hellespont dan membangun kota Troy.
Dalam catatan Berosus, silsilah Dardanus digambarkan sebagai berikut:
- Silsilah dari ayah dimulai dari Nuh, Cham, Osyris, Hercules, Tuscus, Altheus, Blascon, Camboblascon, Dardanus.
- Silsilah dari ibu dimulai dari Nuh, Yafet, Gomer, disusul beberapa generasi yang tidak diketahui..., Atlas, Electra, Dardanus.
Silsilah Dardanus keturunan dari Hercules dikonfirmasi dalam kitab silsilah O'Clery (O'Clery Book of Genealogies) yang menyarankan bahwa Hercules keturunan Philip dari Spanyol. Dalam kitab itu menjelaskan bahwa Hercules adalah orang Yunani, bukan dari Mesir, dan menyarankan silsilah Dardanus dimulai dari Nuh, Yafet, Javan, Dodanim, Hercules.
Karakter Hercules Ditiru Budaya Lain
Hercules dari Libya yang kemudian diangkat menjadi dewa oleh masyarakat kuno, karena eksploitasi budaya cukup besar, hal ini menjadi alasan untuk menyangkal keberadaannya sebagai manusia biasa. Kemudian keberadaan Hercules di Mesir, mereka menciptakan versi sendiri yang disebut Hercules Graecus. Mesir mengklaim bahwa Hercules adalah anak Amphitrito, dia adalah seorang penakluk besar dan perkasa. Mereka juga membuat kisahnya menjadi seorang bajak laut, dongeng ini berlangsung selama hampir tujuh ratus tahun sebelum akhirnya terungkap.
"Menurut Berosus, tidak pernah ada Hercules Yunani,... tetapi sebaliknya orang Yunani telah mencuri budaya dan literatur dari Mesir".
Sementara itu, mitos Hercules juga terlihat yang jelas di Romawi, salah satunya menceritakan kekalahan Hercules dari Cacus yang meneror pedesaan Roma. Sosok pahlawan ini dikaitkan dengan bukit Aventine (anaknya, Aventinus), dan Mark Antony menganggapnya sebagai dewa pelindung seperti yang dilakukan kaisar Commodus. Di Romawi, Hercules menerima berbagai bentuk penghormatan agama, salah satunya dianggap sebagai dewa yang perduli dengan anak-anak, dimana sebagian mitos juga menyebutkan tentang bayi yang tumbuh dewasa sebelum waktunya.
Disebutkan, Hercules adalah seorang ayah yang mempunyai anak tak terhitung jumlahnya. Hal ini juga digambarkan Plautus, penulis drama yang menyajikan konseps mitos Hercules sebagai komedi seks dalam dramanya 'Amphitryon'. Sementara Seneca menulis kisah Hercules Furens tentang pertarungan yang penuh kegilaan. Selama era Kekaisaran Romawi, Hercules dipuja secara lokal meliputi wilayah Hispania hingga mencapai Gaul. Begitu pula Tacitus, dia pernah mencatat kedekatan khusus bangsa Jerman dengan Hercules, dinyatakan:
... mereka mengatakan bahwa Hercules, juga telah mengunjungi mereka; dan ketika pergi ke medan perang, mereka menyanyikan lagu kepahlawanan tentangnya. Mereka juga mempunyai lagu-lagu untuknya, seperti yang mereka ucapkan dalam pembacaan Barditus, dimana lagu mereka membangkitkan keberanian, sedangkan pertanda konflik terkesan semakin dekat. Karena teriakan dari barisan mereka menginspirasi atau seperti mengingatkan.
Orang Yunani justru meragukan keakuratan catatan Berosus, jika mereka mencuri Hercules dari Mesir, maka Yunani tidak akan pernah membangun sebuah patung untuk menghormatinya. Dia meraih kedudukan tinggi diantara orang-orang Yunani, bukan untuk sanjungan, tetapi untuk mengungkap yang sebenarnya dan membantu mereka memahami sejarah Yunani. Pencurian kisah Hercules mungkin menjelaskan, mengapa kitab silsilah O'Clery keliru, disesatkan pemahaman yang salah bahwa Hercules adalah orang Yunani, keturunan dari Javan.
Referensi
- An Historical Treatise Of Travels Of Noah Into Europe: Containing the first inhabitation and peopling thereof. Done into English by Richard Lynche, Gent. Publish in London, printed by Adam Islip 1601.
- From Noah to Hercules, by Brian Forbes. Publish by Tate Publishing, February 1 2011
- Prometheus and Hercules (Christian Griepenkerl, 1878), Holding up the world for Atlas (based on Heinrich Aldegrever, 1550), image courtesy of Wikimedia Commons.
0 Komentar untuk "Benarkah Yunani Mencuri Kisah Hercules Dari Mesir? "