Indo Artileri

Kembalilah Jaya Indonesiaku

Kami Membutuhkanmu Soekarno

Kembalilah

Paris Sejak Asal Muasalnya Sampai ke Masa Abad Pertengahan Sejarah Kota Paris


Saint Apostles, Notre-Dame de Paris - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France.
Saint Apostles, Notre-Dame

Notre-Dame de Paris Portail - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France.
Notre-Dame
de Paris Portail
Lutecia dibangun kembali ti tepi pulau sungai Seine, dengan seting gaya Gaelic, ibu kota yang disebut "Oppidum" yang menggambarkan wilayah kota dari suku Parisia. Nama Paris muncul pada abad 3; kota ini mengambil nama suku yang empunya wilayah ini.

Lutèce mengambil nama Paris atau "Parise" seawal abad IV Masehi.

Pada akhir anad III Maasehi, pada tahun 257 dan 276, setelah pendudukan German, sebuah tembok besar dibangun untuk melindungi “Ile de la Cité” dari bagian kota yang lain.

Pada mulanya, "Lutèce", (Kota kaum Parisii) suatu populasi kecil dari Celtic Gaul hanya tinggal di "Ile de la Cité".

Pada jaman Romawi, kota ini terletak di "Mont Sainte-Geneviève" kemudian praetorium, komando militer yang berada di bawah pemerintahan Romawi, dibangun di atas pulau, di benteng dimana sekarang berdiri Departemen Kehakiman.


Aslinya, sebuah pura berdiri di tempat Notre-Dame Cathedral. Pada "Ile de la Cité" tempat pertemuan pertama bagi umat Kristenthe dibangun.

Untuk melindungi perbatasan timur laut, beberapa kaisar tingal di Lutèce, terutama Julian, the Renegade, antara tahun 358 dan 360, serta Valentinian pertema pada tahun 365.

Pada tahun 275, kota ini sebagian dihancurkan. Antara abad III dan X, jumlah penduduk Paris tetap sampai hancurnya Kekaisaran, yakni sejumlah 20.000 orang.

Pada tahun 508, Clovis, yang pada waktu itu adalah Pemimpin kaum Gaul, mmutuskan untuk tinggsl di Paris. Dia memberikan kota yang sederhana ini suatu prestise yang tak terbantahkan dan membangun Basilica dari Saint-Apostles (sekarang Sainte-Geneviève Abbey), yang membantu perubahannya dan kemudian Basilika Saint-Denis Basilica yang pertama.

Childebert Pertama, keturunan ketiga dari,yang merupakan Raja Paris selama 47 tahun, membangun "Saint-Vincent" dan "Sainte-Croix" ( "Saint-Germain-des-Prés" yang sesungguhnya), kemudian Katedral "Saint-Etienne" , merupakan gedung besar pertama pada kaum Gaul Kristen,di "Ile de la Cité", di dekat istana. Para keturunannya mendapat keuntunganm dari kesukaan mereka kepada wilayah Parisia namun memutuskan untuk tinggal di kota itu.

Istana Raja dibangun di Clichy, Chelles, Nogent. Dagobert (yang meupakan Raja dari tahun 629 sampai tahun 638) telah merenovasi Basilika Saint-Denis . Beliau adalah raja pertama yang dimakamkan di basilika.

Pada masa itu, sisi kanan sungai berupa rawa-rawa dan ditumbuhi pepohonan dimana sejumlah gereja seperti Gereja "Saint-Gervais", "Saint-Jacques", "Saint-Laurent" dibangun dari reruntuhan.
Saint Germain des Près, Paris - PARISIA presents Paris History of Paris France, Historical Paris France.
Saint Germain des Près
Di bawah kaum Merovingia terdapat em[pat buah gereja di sisi kanan dan dua belas gereja di sisi kiri. Kehidupan sedikit demi sedikit berkembang di sekitar gereja-gereja itu, terutama gereja "Saint-Julien le Pauvre", "Saint-Marcel" dan "Saint-Germain-des-Prés", yang mencapai kedudukan yang luar biasa.

Pada awal abad XI masyarawat biarawan dan biarawati itu mencapai jumlah hampir dua ratus orang. Tidak heran kalau hal ini merupakan bagian aktif di dalam perkembangan sisi kiri. Kotanya sendiri terhubung dengan kedua sisi tersebut dengan dua , yakni jembatan "Grand Pont" dan the "Petit Pont". Kemudian muncul suatu masa yang tidak menyenangkan. Ikutnya Paris secara politis yang lemah di bawah kaumj Merovingia menjadi tidak ada di bawah kaum Carolingia.Sementara Pépin le Bref dimakamkan di "Saint-Denis", puteranya "Charlemagne", dimakamkan di "Aix-la-Chapelle".

Karena Paris tidak terlindungi secara baik, kota ini jatuh menjadi mangsa para penyerbu dari Normandia. Pada beberapa kesempatan dari tahun 845 dan selama pendudukan tahun 885/6, mereka membakar habis kota ini.

Penduduk di wilayah luar kota melindungi diri sendiri dengan bahaya dalam kota sementara bahaya itu menmdengar. Sebelum melakukan hal itu dan takut akan menjadikannya tak suci, mereka memindahkan kuburan dan mimbar suci ke sebuah kuburan di luar kota.
Charlemagne - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France.
Charlemagne
Setelah pertahanan yang sangat heroik, kota Paris diselamatkan, namun bagian tepi kota dihapuskan dan gereja-gereja dihancurkan. Paris kembali kuat di bawah kaum Capetia.

Kemakmuran kembali pada abad X. Aktifitas para pedagang membawa boom baru. Sisi kiri yang kurang populer segera dibuka untuk kegiatan budaya.

Kemudian tiba masa pemerintahan "Philippe Auguste". Raja Auguste berhasil membangun kembali Paris untuk kedua kalinya. Dia menikah di Gereja Saint-Denis dann tinggal di kota kelahirannya yang sangat dia cintai.

Selama pemerintahannya, kota ini dibersihkan, diberi jalan berbatu dan dipenuhi dengan air mancur. Dia menetapkan batas kota dan membangun sistem pertahanan yang melindungi kota Paris dari serangan Raja Inggris.

Dia juga mengambil keputusan untuk membangun Louvre, sebuah benteng yang kuat menghadap Normandia, dengan sebuah lonceng besar yang menjadi simbol otoritas kerajaan.

Pada tahun 1210, sisi kiri yang penduduknya sebagian besar mahasiswa juga dikelilingi oleh dinding. Tembok tersebut di Sainte-Geneviève Abbey tetapi meninggalkan "Saint-Germain-des-Prés", yang menyebabkan dusun itu dipotong menjadi dua bagian terpisah.Terdapat tiga puluh tiga menara di sebelah Utara, tiga puluh empat di bagian Selatan serta dua belas opintu besar, masing-masing enam buah di masing-masing sisi.

Terdapat tiga buah pintu gerbang di Paris. Sisi Kanan dikenal sebagai “kota” sedangkan Sisi Kiri dikenal sebagai "Univesitas". dan "Cité", pusat politik dan keagamaan yang hanya berkembang dari sungai ini.

Kerajaan kemudian mengalami masa kesuburan yang tak penah dicapai sebelumnya. Paris menjadi kota paling populer dan dicari oleh karena pencapaiannya, terutama menyangkut monumen-monumennya, seni, aktifitas serta industrinya.

Di bawah pemeintahan "Saint-Louis", cucu dari "Philippe Auguste", Paris menjadi pusat kesenian.Dua dari karya arsitektur utama yang masih tertinggal dari masa itu adalah "Sainte-Chapelle" yang bersambung dengan Istana Kehakiman dan juga Ruang Makan dan asrama "Saint-Martin des Champs".

Dari sudut artistik, kematian Saint Louis merupakan langkah mundur utama, tetapi, "Philippe le Bel" melanjutkan upaya kakeknya.Dia mengubah "Palais de la Cité". Di bawah pemerintahannya, gerakan finansial, politik serta administratif tumbuh di Paris. (Parlemen, Kamar Dagang, dst…)

Pada tahun 1356, selama penahanan "Jean le Bon"’, provost Etienne Marcel membangun tembok ketiga di sekeliling kota. Setelah pembunuhannya, pembangunan belanjut di bawah Charles V’s dan VI’s sampai tahun 1420.

Tembok-tembok ini, yang ke arah timur dilindungi oleh "Bastille Saint-Antoine", hanya meliputi Sisi Kanan (yakni "Grands boulevards"). Tidak seperti pada masa "Philippe Auguste" yang peninggalannya masih dapat dilihat sampai sekarang,tembok-tembol yang dibangun oleh "Charles V" sekarang sudah lenyap sama sekali.,kecuali beberapa reruntuhan yang barusan dikembalikan di the Carrousel Yard. Bersama dengan penyerangan terhadap "Etienne Marcel" , Paris menghadapi pertengkaran dengan Kerajaan. "Charles V", yang dihantam oleh peistiwa-peristiwa kejam yang dia saksikan, memutuskan untuk meninggalkan "Palais de la Cité", berdarah oleh tembok-tembok itu.. Dia kemudian lebih menyukai tempat tinggal di wilayah Timur ("Hôtel Saint-Pol" atau "Château de Vincennes").

Sebagaimana nantinya dilakukan oleh Louis XIV, dengan alasan yang sama, dia mempertimbangkan untuk memindahkan seluruh Istana Kerajaan ke Vincennes namun waktu habis dan proyeknya tak pernah terlaksana.

Setelah invasi Inggris yang disebut Perang Seratus Tahun kota ini praktis dihancurkan oleh depresi ekonomi yang sebetulnya ekonomi sudah melemah dengan adanya wabah pes pada tahun 1348 , dan menjadi tempat berlindung dari penduduk tepi kota.

Sekitar tahun 1420 suatu penghidupkan kembali terjadi.. Sekali lagi, banyak aktifitas berupa membangunj gereja serta rekonstruksi.. "Charles VII", yang baru bagi Paris saat itu , memutuskan untuk pegi dan meuju perbatasan Sungai Loire yang raja-raja lain seperti "Louis XI" dan "Charles VIII", juga bersetia.

0 Komentar untuk "Paris Sejak Asal Muasalnya Sampai ke Masa Abad Pertengahan Sejarah Kota Paris"

 
Copyright © 2014 Indo Artileri - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info