Indo Artileri

Kembalilah Jaya Indonesiaku

Kami Membutuhkanmu Soekarno

Kembalilah

Les Miserables - Review


Film Les Misérables yang ini sudah lama saya nantikan. Sebagai salah seorang mahasiswa pendidikan sejarah, saya sudah membaca novel asli Victor Hugo ini dan agak terobsesi dengan kisah sedihnya. Cerita novelnya begitu mengharu biru dan penuh dengan penderitaan dan kesengsaraan. Saya begitu terhanyut pada kisah seorang pencuri roti yang dihukum 19 tahun sesuai dengan hukum Perancis yang didasarkan pada agama utama kala itu, Katolik. Hukuman aslinya 5 tahun penjara sebagai pencuri, dan 14 tahun sisanya adalah hukuman karena melarikan diri dan melukai petugas. Dan kisah ini ternyata kisah nyata!


Adaptasi novel ke film yang saya tonton sangat dekat sehingga rasanya melihat imaginasi saya melayang. Yang agak shocking adalah, adaptasi filmnya berupa drama musical. Tapi tetap saja sangat apik dan kebencian saya pada Javert – si tokoh antagonis begitu dahsyat – meski dia sangat ganteng. :D Air mata saya
mengalir deras di akhir cerita, ketika Javert dengan penuh rasa sesal bunuh diri. Si tokoh yang karakternya bahkan akan rela menyerahkan sendiri ibunya sendiri pada hukum keras Perancis jika sang ibu terbukti bersalah. Pengabdiannya pada hukum tak terbantahkan. Hukum adalah putih, dan yang bersalah harus dihukum. Dan Ia yang menyadari bahwa Jean Valjean terlalu baik untuk dihukum. Dengan penuh sesal akhirnya Javert bunuh diri. Air mata saya semakin deras ketika menjelang kematian Jean Valjean. Sungguh, film terjemahan novel yang sangat sempurna hingga mendapat standing Ovation di pemutaran pertama untuk para kritikus. 

Novel Les Misérables merupakan karya Victor Hugo yang terbit pada tahun 1862. Karya fenomenal ini sudah difilmkan berkali-kali. Berikut daftarnya.

  1. Les Misérables (1909) film Amerika yang disutradarai J. Stuart Blackton
  2. Les Misérables (1917) film Amerika yang disutradarai Frank Lloyd
  3. Les Misérables (1925) film Perancis yang disutradarai Henri Fescourt
  4. Les Misérables (1934) film Perancis yang disutradarai Raymond Bernard
  5. Les Misérables (1935) film Amerika yang dimainkan Fredric March dan Charles Laughton
  6. Les Misérables (1948) film Itali yang disutradarai Riccardo Freda
  7. Les Misérables (1952) film Amerika yang disutradarai Lewis Milestone
  8. Les Misérables (1958) film Perancis yang dibintangi Jean Gabin
  9. Les Misérables (1978) Film seri TV yang dibintangi Richard Jordan and Anthony Perkins
  10. Les Misérables (1982) film Perancis yang disutradarai Robert Hossein
  11. Les Misérables (1995) film Perancis yang disutradarai Claude Lelouch
  12. Les Misérables (1998) film yang disutradarai Bille August, starring Liam Neeson and Geoffrey Rush
  13. Les Misérables (2000) miniseri TV yang dibintangi Gérard Depardieu and John Malkovich, Sutradara Josée Dayan
  14. Les Misérables (2012), film versi drama musikal yang disutradarai Tom Hooper (sutradara King Speech). dibintangi Hugh Jackman and Russell Crowe.
dan jangan lupa juga sebuah Anime yang diproduksi World Masterpiece Theatre, Studio yang khusus menangani film-film dari karya sastra terkenal dunia
http://anicat.tv/store/images/4/4002.jpg 
Les Miserables Anime
Hugh Jackman sempurna menunjukkan kemarahan
dan kesengsaraan Jean Valjean


Film dibuka dengan pembebasan Jean Valjean (Hugh Jackman) setelah di penjara selama 19 tahun. Setting film di kota Toulun, Perancis. Jean Valjean yang berhati lembut dan penuh welas asih telah berubah menjadi penjahat berbahaya karena amarahnya pada dunia yang kejam. Sebelum bebas, Jean Valjean disuruh mengangkat tiang kapal sendirian dan seorang polisi mengawasi kelebihan Jean Valjean yang luar biasa ini. Dia adalah Javert (Russel Crowe) yang sangat taat hukum.

Anne Hathaway sempurna
 memerankan Fantine.
Jean Valjean berkelana. Selama itu, surat pembebasan harus selalu ia tunjukkan setiap ia masuk ke desa atau kota membuat ia selalu dipukuli dan diusir dari desa yang ia lalui. Amarah ini tak surut ketika ia ditolong seorang pendeta dari Dijon bernama M. Myriel. Ia mencuri perangkat makan silver dan tertangkap. Namun sang pendeta mengatakan bahwa ia yang memberikan pada Jean Valjean agar menggunakannya untuk kebaikan. Jean Valjean bebas dan ia berjanji akan mengubur nama Jean Valjean dan menjadi manusia baru yang lebih baik. Sejak itu jejak Jean Valjean menghilang. Javert, polisi yang ditugaskan mengawasi tingkah laku Jean Valjean kehilangan jejak. 

Singkat kata, 8 tahun kemudian Jean Valjean muncul sebagai Monsieur Madeleine, walikota Montreuil-sur-Mer danpengusaha tektil terkaya. Semua mencintai walikota yang sangat baik ini. Suatu hari ada lelaki bernama M. Fauchelent yang terjepit gerobak. Butuh 10 orang untuk mengangkat gerobak, namun walikota mereka sanggup mengangkat sendiri. Dari sinilah penyamaran Jean Valjean terbongkar. Pada saat yang sama, Jean Valjean sudah berjanji akan membantu Fantine (pegawainya, Anne Hathaway) untuk menjemput Cosette, anak Fantine. Fantine yang sangat menderita meninggal di rumah sakit dan Jean Valjean melarikan diri dan menjemput Cosette di penginapan keluarga Thénardiers yang jahat. Jean Valjean melarikan diri ke Paris dan bersembunyi di gereja. Saat itu ia bertemu dengan M. Fauchelevent yang ia tolong dan menyembunyikan mereka dengan baik. Jejak Jean Valjean kembali hilang.

9 tahun kemudian, diceritakan, Revolusi Perancis dimulai setelah meninggalnya Jean Maximillien Lamarque. Dia dikenal sebagai satu-satunya pejabat yang peduli pada nasib orang miskin. Para pelajar seperti Marius Pontmercy (Eddy Redmayne) dan Enjolras (Aaron Tveit) memulai revolusi bersama rekan pelajar dan pemuda lain. Mereka juga dibantu mata-mata kecil mereka yang bernama Gavroche (Daniel Huttlestone). 

Marius bertemu Cosette remaja (Amanda Seyfried) dan mereka langsung jatuh cinta. Di saat itu, ada seorang gadis yang jatuh cinta pada Marius bernama Eponime Thénardiers. Bisa ditebak, ia adalah anak sulung suami istri Thénardiers yang sangat jahat. Mengetahui cintanya bertepuk sebelah tangan, Eponime Thénardiers bergabung dalam revolusi. Beruntung, mempunyai orang tua jahat tak membuat hati Eponime jahat. Ia mewarisi kelicikan orang tuanya, namun tetap menolong Jean Valjean dan Cossette ketika rumah mereka akan didatangi. 

2 remaja yang jatuh cinta, Marius dan Cosette
Revolusi Perancis dimulai pada prosesi pemakaman M. Lamarque. Semua warga Paris (Parisien) diminta membantu mengeluarkan semua benda dan mebel untuk membuat barikade. Saat itu, Jean Valjean menemukan surat cinta Marius pada Cosette dan memutuskan menyelamatkan pemuda itu. Ia menyelinap ke barikade. Dengan bantuan Gavroche yang mengenalinya, ia diperbolehkan masuk. Jean Valjean yang mengetahui bahwa Javert tertangkap, segera membantu Javert melarikan diri. 

Tentara Perancis dengan persenjataan lengkap menyerang para revolusioner. Semua pemuda meninggal kecuali Marius yang dilarikan Jean Valjean. Dalam usaha pelariannya itu, Javert menemukan Jean Valjean. Jean Valjean kembali menyatakan akan membantu Marius dulu sebelum ditangkap. Persis seperti permintaan Jean Valjean yang akan menyerahkan diri setelah membantu Fantine 9 tahun lalu. Hati Javert goyah. Manusia sebaik Jean Valjean tak layak dihukum. Sebagai penegak hukum ia harus menangkap Jean Valjean. Akhirnya dengan penuh sesal, ia bunuh diri. 

Ketika sadar dari pingsannya, Marius sangat menyesali kematian semua temannya. Jean Valjean yang menemuinya menceritakan masa lalunya pada Marius dan meminta Marius agar tetap merahasiakan masa lalunya pada Cosette. Ia melarikan diri kembali setelah yakin Cosette bahagia bersama Marius. Jean Valjean kembali ke gereja dan siap meninggal di sana. Cosette dan Marius yang mengetahui keberadaan Jean Valjean segera menyusul sesaat sebelum Jean Valjean meninggal. Film diakhiri dengan adegan semua korban meninggal menyanyikan lagu revolusi "Do You Hear the People Sing?. 
0 Komentar untuk "Les Miserables - Review"

 
Copyright © 2014 Indo Artileri - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info