Tahap - Tahap Perkembangan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi
A. Fase Pertama
Menurut Charles H. Cooly (1864 - 1929), mengatakan bahwa proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai kurang lebih usia 1 - 2 tahun yang ditandai dengan saat - saat seorang anak mengenal dirinya sendiri. Dalam proses perkembangan kesadaran tentang diri sendiri ini anak kecil dibantu oleh orang - orang dewasa di lingkungan keluarganya yang mengajarkan kepadanya bahwa ia mempunyai suatu nama tersendiri dan ia adalah putra bapak dan ibu.
Dia dikatakan manis, dikatakan pintar, dikatakan nakal, dan seterusnya. Pada proses ini si anak mulai mengenali orang lain serta norma - norma yang berlaku di lingkungan yang kecil seperti di dalam keluarga. Fase ini merupakan fase awal dan salah satu hal yang penting pada fase ini adalah bahwa seorang anak mulai mempunyai pandangan tentang dirinya sebagai suatu individu yang tersendiri yang secara psikologis mulai memiliki rasa ego dan super ego.
Kepribadian seseorang dapat dibedakan menjadi 2 bagian penting, yaitu sebagai berikut.
1) Bagian pertama, berisi unsur dasar dari berbagai sikap yang disebut atitudes yang kurang lebih bersifat permanen dan tidak mudah berubah di kemudian hari.
2) Bagian kedua adalah unsur - unsur yang terdiri dari keyakinan. Keyakinan atau anggapan - anggapan yang lebih fleksibel yang sifatnya mudah berubah. Anggapan - anggapan ini diperoleh berdasarkan pengalaman melalui pergaulan dengan orang lain.
Unsur yang pertama juga disebut struktur dasar kepribadian (basic personality structure), sedangkan unsur yang kedua disebut capital personality.
B. Fase Kedua
Fase kedua ini merupakan fase perkembangan yang telah dimiliki seorang anak. Anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada di lingkungannya termasuk struktur tata nilai maupun struktur budayanya. Pada fase ini, anak mulai menyadari bahwa pandangan orang lain tentang dirinya disertai dengan penilaian - penilaian, misalnya manis, bodoh, nakal, malas, dan seterusnya.
Pendek kata penilaian ini bisa positif dan negatif. Apabila seorang anak mendapatkan penilaian positif maka anak akan mengalami kebahagiaan atau senang. Sebaliknya ketika seorang anak mendapat penilaian yang buruk maka dia akan frustasi. Dari titik inilah anak berusaha untuk mempertebal kepribadian dengan memerhatikan penilaian dari orang - orang yang ada di sekitarnya.
Proses ini berlangsung relatif panjang hingga anak menjelang masa kedewasaannya hingga kepribadian tersebut mulai nampak dengan tipe - tipe perilaku yang khas yang tampak dari perangai, kegemaran, IQ serta bakat - bakat yang dimiliki oleh anak tersebut. Adapun bagian - bagian dari kepribadian secara umum terdiri dari :
1) Dorongan - Dorongan (drivers)
Pada unsur dorongan merupakan pusat dari kehendak manusia untuk melakukan sesuatu aktivitas yang selanjutnya akan membentuk motif - motif tertentu untuk mewujudkan suatu keinginan. Dorongan ini dibedakan menjadi kehendak dan nafsu - nafsu. Kehendak adalah dorongan - dorongan yang bersifat kultural artinya sesuai dengan tingkat peradaban dan tingkat perekonomian seseorang. Semakin tinggi tingkat perekonomiannya dan semakin tingkat peradabannya, maka kehendak seseorang akan semakin banyak pula jumlah dan jenisnya.
Bagian yang kedua berupa nafsu. Nafsu ini merupakan kehendak yang terdorong oleh kebutuhan biologis, misalnya nafsu makan, tidur, birahi, amarah, dan lain - lain. Tiap orang kaya atau miskin mempunyai nafsu yang sama.
2) Naluri (Insting)
Naluri atau Insting merupakan suatu dorongan yang bersifat kodrati yang melekat dengan hakikat hidup sebagai makhluk. Misalnya seorang ibu mempunyai naluri yang kuat untuk mempunyai anak, untuk mengasuh dan membesarkan anak hingga dewasa. Naluri ini akan dapat dilakukan pada setiap makhluk hidup tanpa harus belajar terlebih dahulu seolah - oleh telah menyatu dengan hakikat hidupnya sebagai makhluk hidup.
3) Getaran Hati (emosi)
Pada dasarnya emosi atau getaran hati adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi sumber perasaan manusia. Emosi ini akan menjadi pengukur segala sesuatu yang ada pada jiwa manusia seperti senang, sedih, indah, serasi, dan seterusnya.
4) Perangai
Perangai merupakan perwujudan dari perpaduan antara hati dan pikiran manusia yang tampak dari raut muka maupun gerak - gerik seseorang. Perangai ini merupakan salah satu unsur dari kepribadian yang secara riil yang dilihat dan diidentifikasi oleh orang lain.
5) Intelegensi
Intelegensi adalah tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh seseorang. Intelegensi ini di dalamnya termasuk IQ, memori - memori pengetahuan, serta pengalaman - pengalaman yang telah diperoleh seseorang selama proses sosialisasi. Intelegensi merupakan dasar kecakapan seseorang secara umum.
6) Bakat - Bakat
Bakat - Bakat pada hakikatnya merupakan sesuatu yang abstrak yang diperoleh seseorang karena warisan biologis yang diturunkan oleh leluhurnya, seperti bakat seni, berdagang, berpolitik, dan lain - lain. Bakat - bakat ini merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam mengembangkan keterampilan - keterampilan yang ada pada seseorang. Setiap orang memiliki bakat - bakat yang berbeda - beda walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama.
C. Fase Ketiga
Pada tingkat perkembangannya kepribadian seseorang mengalami suatu perkembangan yang relatif tetap, yaitu dengan terbentuknya perilaku - perilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak. Pada fase ketiga ini disebut fase kedewasaan jika seseorang telah berusia antara 25 - 28 tahun.
Dalam hal ini yang menjadi pertanyaan bagi kita apakah kepribadian seseorang cenderung tetap atau apakan dapat mengalami perubahan? Pada dasarnya kepribadian yang terdiri dari 2 bagian. Bagian yang pertama (Basic personality structure) cenderung tetap, sedangkan bagian yang kedua (Capital Personality) dapat mengalami perubahan atau penyesuaian.
0 Komentar untuk "Tahap - Tahap Perkembangan Kepribadian"