Seorang pejabat tinggi Tiongkok baru saja mengumumkan bahwa Tiongkok akan meningkatkan anggaran militernya sebesar sepuluh persen tahun ini. Pernyataan tersebut memperpanas isu mengenai kompetisi senjata Asia, yang berpotensi memicu perang regional. Namun, bagaimana jika ternyata ‘kompetisi senjata’ tersebut bukanlah kompetisi senjata yang sesungguhnya?.
Beberapa media kerap menyebutkan bahwa Asia Timur secara bertahap tergelincir memasuki konflik militer regional karena Tiongkok terus meningkatkan kapabilitas militernya dan mendorong negara-negara kecil tetangganya untuk melakukan reaksi serupa.
Asia dilanda lingkaran setan ‘dilema keamanan’: saat sebuah negara meningkatkan sistem keamanan nasionalnya, ia menjadi ancaman bagi musuh-musuhnya dan mendorong mereka untuk melakukan hal yang sama. Ketegangan semacam ini menjadi pertaruhan bagi semua pihak, memaksa salah satu dari mereka untuk menghentikan lingkaran setan tersebut, misalnya dengan memutuskan untuk menghancurkan fasilitas pertahanan negara lain.
Bukankah hal ini yang tengah dialami oleh Asia Timur? Tidakkah menjadi masuk akal bagi Tiongkok yang terpaksa mengerem pertumbuhan militer di Vietnam atau Filipina sebelum salah satu dari mereka berhasil memiliki angkatan laut yang memadai untuk mempertahankan klaimnya di area perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan? Selain itu, ini adalah konfirmasi empiris mengenai peningkatan pengeluaran militer di antara negara-negara di wilayah tersebut, yang secara khusus menakutkan dalam kasus Tiongkok dengan kemajuan teknologi yang pesat. Sekarang ini, Beijing dapat sesumbar mengenai anggaran militer terbesar kedua di dunia, bahkan jika kita mengabaikan spekulasi bahwa angka resmi jauh lebih kecil dari angka yang sebenarnya.
Namun, para ahli berpandangan, ini tidak mengindikasikan ‘peluru akan segera meluncur’. Hanya karena Tiongkok meningkatkan anggaran belanja senjata dan tentara, bukan berarti mereka ingin segera berperang. Secara teori, kita baru perlu khawatir saat pemerintah mulai mengorbankan anggaran dasar yang fundamental seperti pembangunan infrastruktur atau kesejahteraan sosial untuk membeli tank dan kapal perang. Dengan kata lain, peningkatan anggaran militer hanya berbahaya jika hal tersebut secara signifikan tak seimbang dengan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun jika kita melihat jumlah anggaran pertahanan negara-negara Asia berbanding rasio PDB mereka, garisnya terbilang cukup datar.
Dalam dekade terakhir, wilayah Asia berkembang dengan tempo yang sangat pesat, dan secara ekonomi mereka kini mampu menyisihkan anggaran militer dengan lebih memadai. Tapi sebenarnya, sebagian anggaran tersebut dihabiskan untuk memperbaharui senjata usang. Selain itu, Asia juga masih menghadapi masalah korupsi yang sangat serius.
Sebagian orang mungkin mengatakan pandangan ini sebagai optimisme buta. Bukankah lebih banyak senjata berarti akan lebih banyak kehancuran? Namun, dengan pertumbuhan industri yang sangat pesat, perang justru akan menggerogoti anggaran para pihak yang terlibat. Maka, negara yang terlihat ‘mempersenjatai’ dirinya malah ingin menghindari konflik satu sama lain karena negara-negara di sekitarnya pun telah memiliki sistem persenjataan yang baik, yang dapat saling menghancurkan satu sama lain.
Kesimpulannya, peningkatan kapabilitas militer dapat—secara paradoks—menjadi faktor penjaga stabilitas di Asia Timur, dengan menciptakan tekanan yang setara dalam sistem keamanan internasional. Namun, keseimbangan ini harus dijaga oleh peraturan untuk menghindari ‘kekeliruan institusional’. Masalahnya, Asia masih kekurangan mekanisme ‘penyetelan’, dan itu menjadi lubang besar dalam sistem keamanan regional mereka.
Apa jadinya jika semua orang punya senjata, tapi tak ada penjaga? (RBTH)
Kembalilah Jaya Indonesiaku
Kami Membutuhkanmu Soekarno
Kembalilah
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
Youtube adalah sebuah situs web yang memungkinkan bagi para penggunanya untuk berbagi video (sharing video di internet). Para member Youtube...
-
Kerajaan Kutai Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, diperkirakan muncul pada abad 4 M atau kurang lebih 400 M, keberad...
-
Pengertian Nilai dan Macam - Macam Nilai Sosial 1. Pengertian Nilai Sosial Setiap masyarakat memiliki sistem nilai yang berbeda - be...
-
Lukisan mungkin hanya terlihat bagaikan sebuah gambar yang di gambar maupun di lukis di sebuah kanvas atau media, namun tidak bagi orang-ora...
-
Peranan Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Tumbuhan paku mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Peranan tersebut ada yang menguntungkan ada...
-
Afrika Tengah (MI) : Menjelang di bukanya misi PBB yang baru di Central African Republic (CAR) dengan nama MINUSCA ( United Nations Mult...
-
Pemikiran Konterfaktual : Efek Dari Memikirkan "Apa Yang Akan Terjadi Seandainya...." Misalnya Anda melaksanakan ujian penting;...
-
Sejarah Kerajaan Majapahit : Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu - Buddha yang mengu...
-
Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Jawa Barat. Kerajaan ini diperkirakan be...
-
Napoleon I Bonaparte adalah seorang maharaja Perancis dan Italia (15 Agustus 1979 – 5 Mei 1821). Ia berhasil menguasai hampir seluruh dar...
KATEGORI
Agama Islam
Alexa
Alustisa Buatan Indonesia
Alustista
Alustista Buatan Indonesia
Alutsista
Analisis
Analisis Militer
Analisis Militer
APBN
APBN & APBD
ARMADA TNI AL
ASEAN
Astros II TNI AD
Award
Bakorkamla
Bencana Alam
Biografi Tokoh Eropa
Biologi
BPPT
Brimob
BUMN
BUMS
Cara Mendapatkan Uang
CN-235
CN-295
Demokrasi
DEPHAN
Diplomasi
Diplomasi Militer
Ekonomi
Ekosistem
Entertaiment
Gejala Sosial
Hankam
Helikopter
History
Holiday
Hubungan Sosial
Indo Defence
Indobatt
IndoDefence
Indonesia
Industri Pertahanan
Industri Strategis
Inflasi
Info Negara
Intelijen
Internasional
internet
JAT TNI AU
Kapal Perang
Kapal Selam
Kapal Selam TNI
KASAD
KASAL
KASAU
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Kedaulatan Bangsa
Kegiatan Sosial
Kehidupan
Kekuatan Militer
Kemasyarakatan
Kemhan
Kerajaan Hindu - Buddha
Kerajaan Islam
Kerjasama Militer
Kerjasama Pertahanan
Kerusakan Alam
Kesehatan
KFX/IFX FIGHTER
koarbar
Koarmatim
KODAM
Kogabwilhan
Kognisi Sosial
Komputer
Konflik
Konflik Sosial
Konga
Konsep Pasar
KOPASKA
Kopaskhas
KOPASSUS
Koperasi
KOSTRAD
KRI Banda Aceh 593
KRI Bung Tomo-357
KRI Dewaruci
kri Diponogoro-365
KRI Frans Kaisiepo–368
KRI Halasan-630
KRI Iskandar Muda-657
KRI John Lie- 358
KRI Klewang 625
KRI Makassar-590
KRI Sultan Hasanuddin 366
KRI Sultan Iskandar Muda-367
KRI Teluk Bintuni-520
KRI Tombak-629
KRI Usman-Harun 359
KRI Yos Sudarso-353
LAPAN
Latgab Tni
Latihan Militer
Latihan Tni
Latma TNI
Lembaga Negara
LUSTISTA
Manfaat
MARINIR
Materi Pokok
Menhan
MENLU
Militer
Misteri Eropa
N-219
nas
Nasional
news
Opini
Panglima TNI
Panser
PANSER ANOA 6X6
PANSER BADAK 6x6
PANSER TARANTULA TNI AD
Parlemen
Pasar Modal
Paskhas
Paspampres
Pasukan Perdamaian
PBB
Pendapatan Nasional
Pengadaan Alutista
Pengadaan Alutsista
Pengamat Militer
Pengetahuan
Pengetahuan Umum
Penyakit
Peradilan
Peranan
Perang Dunia
Perbatasan
Perbatasan NKRI
Perbedaan Sosial
Perilaku Menyimpang
Permasalahan Sosial
Perpajakan
Pesawat Intai Tanpa Awak
Pesawat Tempur
Pindad
PKN
PLH
POLRI
Prestasi Militer
Produksi Nasional
Profesionalisme TNI
Psikologi Sosial
PT Dahana
PT DI
PT LEN
PT LundinNorth Sea Boats
PT PAL
PT RAI
PTC
R 80
RADAR
Radar Pertahanan
RANTIS KOMODO
Review Film
RISET
Roket
Rudal
SAR
Satelit
SATELIT LAPAN
Sejarah
Senapan
Separatis
Seputar Info
Sistem Pembayaran
Sosiologi
SS2-PINDAD
SUKHOI TNI AU
Tank
Tank Leopard
TANK PINDAD
techno
Teknologi
Tentang Negara di Eropa
Tips
TNI
TNI AD
TNI AL
TNI AU
Tokoh
Tutorial Blog
Uang
UAV
umum
UNIFIL
Unik
Veteran RI
Video
WISATA SEJARAH EROPA
Mengenai Saya
Copyright © 2014 Indo Artileri - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info
0 Komentar untuk "Tiongkok Tingkatkan Anggaran Militer, Benarkah Ada ‘Kompetisi Senjata’ di Asia? "