Surabaya (MI) : Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (10/1) siang mengunjungi dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis di Surabaya, Jatim, yaitu PT Dok dan Perkapalan dan PT PAL Indonesia.
Didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertahanan Ryarmirzad Ryacudu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto, dan Gubernur Jatim Soekarwo, Presiden Jokowi pertama kali mengunjungi PT Dok dan Perkapalan. Selanjutnya, Presiden Jokowi berkunjung ke PT PAL Indonesia yang bermarkas di areal Tanjung Perak Surabaya.
Seusai peninjauan ke kedua BUMN tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan rasa optimismenya akan bisa mengembangkan industri kemaritiman.
"Kalau melihat dari kondisi dan luas areal pabrik, sebetulnya ya cukup untuk bisa dijadikan awal pengembangan industri maritim kita. Tidak hanya PT PAL, tapi ada juga PT Dok dan Perkapalan Surabaya, serta lain-lainnya," kata Jokowi yang dikutip dari Setgab.go.id, Minggu (11/1/2015).
Namun untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Presiden Jokowi, perusahan ini (PT PAL) harus fokus untuk satu proyek pengerjaan. Yang bukan bidang atau keahliannya sebisa mungkin dikurangi.
"Bisa mengerjakan, tapi ya harus fokus. Kalau ini untuk kapal ya kapal, kalau untuk kapal selam ya kapal selam. Pada suatu titik akan menjadi produk yang matang dan sempurna. Susah kalau harus gonta ganti produk," ujar Jokowi.
Untuk menuju industri kemaritiman yang handal, menurut Presiden Jokowi, sebelum dapat menggaet pesanan, yang paling penting adalah memperbaiki manajemen terlebih dulu. Setelah kedua hal itu selesai, baru diperhitungkan berapa modal yang kurang.
PT PAL, kata Jokowi, merupakan satu di antara industri strategis diIndonesia. Mestinya bukan hanya masalah yang muncul sekarang yang harus diselesaikan. Tapi urusan-urusan ke depan juga harus sudah dipikirkan dan diperhitungkan.
"Bukan melulu pada untung dan rugi, tapi ini industri setrategis kita, sehinga semua harus sudah dipikirkan," tutur Jokowi.
Presiden juga menilai, mesin-mesin di PT PAL sebenarnya sudah canggih. Namun sudah banyak buatan tahun 1980-an. Ia meminta secepatnya harus dilakukan up grade, jika tidak akan tertinggal jauh oleh perusahaan galangan kapal di negara lain.
"Jadi kalau tidak di upgrade setiap lima tahun sekali, maka ya akan ketinggalan kereta,” tutur Presiden Jokowi.
Didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertahanan Ryarmirzad Ryacudu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto, dan Gubernur Jatim Soekarwo, Presiden Jokowi pertama kali mengunjungi PT Dok dan Perkapalan. Selanjutnya, Presiden Jokowi berkunjung ke PT PAL Indonesia yang bermarkas di areal Tanjung Perak Surabaya.
Seusai peninjauan ke kedua BUMN tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan rasa optimismenya akan bisa mengembangkan industri kemaritiman.
"Kalau melihat dari kondisi dan luas areal pabrik, sebetulnya ya cukup untuk bisa dijadikan awal pengembangan industri maritim kita. Tidak hanya PT PAL, tapi ada juga PT Dok dan Perkapalan Surabaya, serta lain-lainnya," kata Jokowi yang dikutip dari Setgab.go.id, Minggu (11/1/2015).
Namun untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Presiden Jokowi, perusahan ini (PT PAL) harus fokus untuk satu proyek pengerjaan. Yang bukan bidang atau keahliannya sebisa mungkin dikurangi.
"Bisa mengerjakan, tapi ya harus fokus. Kalau ini untuk kapal ya kapal, kalau untuk kapal selam ya kapal selam. Pada suatu titik akan menjadi produk yang matang dan sempurna. Susah kalau harus gonta ganti produk," ujar Jokowi.
Untuk menuju industri kemaritiman yang handal, menurut Presiden Jokowi, sebelum dapat menggaet pesanan, yang paling penting adalah memperbaiki manajemen terlebih dulu. Setelah kedua hal itu selesai, baru diperhitungkan berapa modal yang kurang.
PT PAL, kata Jokowi, merupakan satu di antara industri strategis diIndonesia. Mestinya bukan hanya masalah yang muncul sekarang yang harus diselesaikan. Tapi urusan-urusan ke depan juga harus sudah dipikirkan dan diperhitungkan.
"Bukan melulu pada untung dan rugi, tapi ini industri setrategis kita, sehinga semua harus sudah dipikirkan," tutur Jokowi.
Presiden juga menilai, mesin-mesin di PT PAL sebenarnya sudah canggih. Namun sudah banyak buatan tahun 1980-an. Ia meminta secepatnya harus dilakukan up grade, jika tidak akan tertinggal jauh oleh perusahaan galangan kapal di negara lain.
"Jadi kalau tidak di upgrade setiap lima tahun sekali, maka ya akan ketinggalan kereta,” tutur Presiden Jokowi.
Jokowi Ingin PT PAL Fokus ke Pembuatan Kapal, Tak Terima Order Lain
Presiden Jokowi meminta agar PT PAL Indonesia lebih fokus dalam melakukan proses produksi. PT PAL diharapkan agar fokus membuat kapal saja. Selain membuat kapal, ternyata PT PAL juga menerima pesanan lain seperti platform off shore.
"Saya pikir kalau ingin mengembangkan industri maritim, ya fokus. Kapal ya kapal," ujar Jokowi kepada wartawan saat mengunjungi PT PAL Indonesia di Surabaya, Sabtu (10/1/2015).
Dengan fokus pada satu produks, kata Jokowi, pada suatu titik produk tersebut akan menjadi suatu produk yang matang dan sempurna. Dengan fokus pada satu produksi, maka suatu produk juga bakal semakin efisien.
"Proses dan penguasaan produksi juga lebih cepat dan gampang," lanjut Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa mesin produksi juga berperan penting untuk proses industri. Bila mesin yang digunakan sudah tua, sudah pasti nantinya akan ketinggalan dengan kompetitor.
"Untuk modal, yang penting manajemen diperbaiki. Kalau sudah betul dan pesanan ada, baru modal masuk," pungkas Jokowi.
"Saya pikir kalau ingin mengembangkan industri maritim, ya fokus. Kapal ya kapal," ujar Jokowi kepada wartawan saat mengunjungi PT PAL Indonesia di Surabaya, Sabtu (10/1/2015).
Dengan fokus pada satu produks, kata Jokowi, pada suatu titik produk tersebut akan menjadi suatu produk yang matang dan sempurna. Dengan fokus pada satu produksi, maka suatu produk juga bakal semakin efisien.
"Proses dan penguasaan produksi juga lebih cepat dan gampang," lanjut Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa mesin produksi juga berperan penting untuk proses industri. Bila mesin yang digunakan sudah tua, sudah pasti nantinya akan ketinggalan dengan kompetitor.
"Untuk modal, yang penting manajemen diperbaiki. Kalau sudah betul dan pesanan ada, baru modal masuk," pungkas Jokowi.
Minta Presiden Beli Kapal 100 Buah agar PT PAL Nggak Bangkrut
Rencana Presiden Joko Widodo berkunjung ke PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/1/2015) ini turut dikomentari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat memberikan pidato politik pada HUT ke-42 PDIP. Megawati berbagi kisahnya soal kondisi keuangan yang dihadapi perusahaan plat merah itu sejak dulu.
"Saya dengar Presiden akan ke PT PAL, salah satu BUMN yang pas saya mimpin mau dipailitkan. Saya tanya kenapa pailit? Tentu karena tidak untung kan," kata Megawati, Sabtu siang.
Ketika itu, putri Bung Karno tersebut sempat menanyakan alasan PT PAL tidak pernah untung. Direksi PT PAL pun mengeluhkan sepinya pesanan membuat kapal. Pemerintah sendiri bahkan biasanya hanya memesan satu unit.
Karena itu, Megawati menyarankan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk bisa meminta bantuan Presiden supaya dapat membeli banyak kapal dari PT PAL. Kapal-kapal patroli yang dipesan ke PT PAL bisa menambah armada pengawasan laut yang dimiliki Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini.
"Jadi bukan maksud menggurui. Bu Susi, minta saja ke Presiden beli kapal supaya PT PAL bikin kapal 100 buah, gede-gede gitu, baru, asik," seloroh Mega.
Presiden Jokowi bertolak ke Surabaya setelah menghadiri perayaan HUT PDI-P siang ini dengan menggunakan pesawat kepresidenan. Selama di kota itu, Jokowi akan mengunjungi PT PAL dan PT DOK yang berada di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Malam harinya, Presiden akan menghadiri pernikahan keponakannya. Setelah itu, Presiden akan kembali lagi ke Jakarta.
"Saya dengar Presiden akan ke PT PAL, salah satu BUMN yang pas saya mimpin mau dipailitkan. Saya tanya kenapa pailit? Tentu karena tidak untung kan," kata Megawati, Sabtu siang.
Ketika itu, putri Bung Karno tersebut sempat menanyakan alasan PT PAL tidak pernah untung. Direksi PT PAL pun mengeluhkan sepinya pesanan membuat kapal. Pemerintah sendiri bahkan biasanya hanya memesan satu unit.
Karena itu, Megawati menyarankan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk bisa meminta bantuan Presiden supaya dapat membeli banyak kapal dari PT PAL. Kapal-kapal patroli yang dipesan ke PT PAL bisa menambah armada pengawasan laut yang dimiliki Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini.
"Jadi bukan maksud menggurui. Bu Susi, minta saja ke Presiden beli kapal supaya PT PAL bikin kapal 100 buah, gede-gede gitu, baru, asik," seloroh Mega.
Presiden Jokowi bertolak ke Surabaya setelah menghadiri perayaan HUT PDI-P siang ini dengan menggunakan pesawat kepresidenan. Selama di kota itu, Jokowi akan mengunjungi PT PAL dan PT DOK yang berada di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Malam harinya, Presiden akan menghadiri pernikahan keponakannya. Setelah itu, Presiden akan kembali lagi ke Jakarta.
0 Komentar untuk "Jokowi: PT PAL dan PT DOK Bisa Jadi Industri Maritim RI"