Dumai (MI) : Pangkalan TNI AL Dumai, di Riau, meningkatkan patroli penjagaan di delapan Pos TNI AL di wilayah kerjanya, untuk menjaga perairan dari pencurian ikan secara ilegal.
Komandan Pangkalan TNI AL Dumai, Kolonel Pelaut Budi Siswanto, mengatakan, kurun waktu tiga tahun terakhir, pihaknya belum pernah menemukan kapal asing pencuri ikan dalam batas empat mil dari bibir pantai yang menjadi kewenangan mereka.
"Belum ada kapal asing pencuri ikan yang kita amankan, tapi sempat ada beberapa kali kapal tradisional nelayan dari Malaysia yang nyasar karena menghindari gelombang laut," katanya, kepada wartawan, di Dumai, Kamis.
Terhadap kapal nelayan tersebut, lanjutnya, diambil tindakan pengusiran dan meminta kembali ke perairan Malaysia, berdasarkan perjanjian dua negara agar melindungi nelayan kecil dengan peralatan sangat sederhana.
Disamping itu, untuk penjagaan wilayah teritorial perairan, telah dibentuk delapan Pos TNI AL, yaitu tersebar di Panipahan, Sinaboi, Bagan Siapiapi, Bengkalis, Tanjung Medang, dan Kepulauan Meranti, serta Perawang Kabupaten Pelalawan.
Menurutnya, kawasan perairan yang rawan menjadi sasaran aksi pencurian ikan oleh pihak asing adalah kawasan Pulau Jemur, Kabupaten Rokan Hilir dan Pulau Pasir Utara Rupat, Kabupaten Bengkalis.
"Namun dalam tiga tahun terakhir aktivitas pencurian ikan ilegal tidak pernah lagi ditemukan," sebutnya.
Lanal Dumai, lanjut dia, bertugas penjagaan teritorial perairan di sejumlah daerah, diantaranya, Pulau Jemur hingga ke Tanjung Samak Kabupaten Kepulauan Meranti berbatasan dengan Kabupaten Karimun.
Dia mengakui, kondisi perairan wilayah kerja Pangkalan TNI AL Dumai dinyatakan aman karena selain air laut berwarna coklat tidak banyak ikan, ditambah adanya kebijakan tegas dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait pencurian ikan oleh pihak asing.
"Terkait peraturan KKP, negara tetangga sudah menyampaikan agar nelayan tradisional mereka tidak memasuki wilayah perairan Indonesia, dan kita akan menjalankan pola pengawasan sesuai prosedur," terangnya.
Komandan Pangkalan TNI AL Dumai, Kolonel Pelaut Budi Siswanto, mengatakan, kurun waktu tiga tahun terakhir, pihaknya belum pernah menemukan kapal asing pencuri ikan dalam batas empat mil dari bibir pantai yang menjadi kewenangan mereka.
"Belum ada kapal asing pencuri ikan yang kita amankan, tapi sempat ada beberapa kali kapal tradisional nelayan dari Malaysia yang nyasar karena menghindari gelombang laut," katanya, kepada wartawan, di Dumai, Kamis.
Terhadap kapal nelayan tersebut, lanjutnya, diambil tindakan pengusiran dan meminta kembali ke perairan Malaysia, berdasarkan perjanjian dua negara agar melindungi nelayan kecil dengan peralatan sangat sederhana.
Disamping itu, untuk penjagaan wilayah teritorial perairan, telah dibentuk delapan Pos TNI AL, yaitu tersebar di Panipahan, Sinaboi, Bagan Siapiapi, Bengkalis, Tanjung Medang, dan Kepulauan Meranti, serta Perawang Kabupaten Pelalawan.
Menurutnya, kawasan perairan yang rawan menjadi sasaran aksi pencurian ikan oleh pihak asing adalah kawasan Pulau Jemur, Kabupaten Rokan Hilir dan Pulau Pasir Utara Rupat, Kabupaten Bengkalis.
"Namun dalam tiga tahun terakhir aktivitas pencurian ikan ilegal tidak pernah lagi ditemukan," sebutnya.
Lanal Dumai, lanjut dia, bertugas penjagaan teritorial perairan di sejumlah daerah, diantaranya, Pulau Jemur hingga ke Tanjung Samak Kabupaten Kepulauan Meranti berbatasan dengan Kabupaten Karimun.
Dia mengakui, kondisi perairan wilayah kerja Pangkalan TNI AL Dumai dinyatakan aman karena selain air laut berwarna coklat tidak banyak ikan, ditambah adanya kebijakan tegas dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait pencurian ikan oleh pihak asing.
"Terkait peraturan KKP, negara tetangga sudah menyampaikan agar nelayan tradisional mereka tidak memasuki wilayah perairan Indonesia, dan kita akan menjalankan pola pengawasan sesuai prosedur," terangnya.
Sumber : ANTARA
0 Komentar untuk " TNI AL Dumai tingkatkan patroli perairan"