Panser Anoa. Foto Ilustrasi.
Produksi panser masih dalam tahap uji coba ditargetkan bisa rampung dan diluncurkan tahun depan. Masih ada beberapa tahap uji yang harus dilewati sebelum akhirnya ditetapkan laik oleh kementerian pertahanan.
Saat Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berkunjung ke Pindad, prototype Anoa Amphibious sempat unjuk kebolehan. Menhan pun menyambut baik pembuatan panser yang bisa berputar 360 derajat di atas permukaan air ini.
Panser ini memang dibuat agar bisa tangguh di perairan dan kokoh di daratan. Meskipun sebenarnya yang sempurna di kedua medan tersebut tidak akan pernah bisa diciptakan. Tetapi Pindad mencoba mengatasi kelemahan Anoa yang saat ini belum bisa tangguh di laut.
“Kalau mau jago di darat, panser harus ceper. Sebaliknya, kalau mau jago di laut, panser harus tinggi. Bahkan bodinya mirip perahu. Anoa termasuk panser ceper yang jago di darat,” ungkap Kepala Humas Pindad Sena Maulana.
Progress pembuatan prototype Anoa Amphibious ini sendiri masih dalam tahap uji internal yang dimaksimalkan. Uji ngambang, tes maju di air (maju, mundur, ngerem), berputar 360 derajat. Belum lagi uji ketahanan terhadap ombaknya, hingga kedalaman berapa bisa bertahan, medan apa saja yang bisa dilalui, dan lain-lain.
Dengan baling-baling yang agak besar, Anoa Amphibious memiliki kecepatan 10 knot atau 18,52 km/jam. Berat panser ini dengan disertai peralatan lengkap tanpa orang sekitar 12 ton. Harga jualnya belum keluar. Namun, jika melihat harga jual Anoa standar saja sekitar Rp12 miliar/unit.
“Anoa Amphibious lebih dari itu. Karena spesifikasinya juga lebih. Apalagi beberapa komponen masih didatangkan dari luar seperti mesin dan baling-baling,” terangnya.
Meskipun beberapa komponen masih didatangkan dari luar negeri, kita patut berbangga pada industri pertahanan dalam negeri yang terus berupaya meningkatkan kapasitas produksinya.
sindonews
0 Komentar untuk "Panser Anoa Amphibious Karya Anak Bangsa"