Indo Artileri

Kembalilah Jaya Indonesiaku

Kami Membutuhkanmu Soekarno

Kembalilah

SEJARAH ORANG BARBAR EROPA DI ZAMAN KEGELAPAN

http://molhoingles.com/wp-content/uploads/2012/12/dark_age_battle.jpg
Sejarah Eropa kuno biasanya diawali oleh cerita-cerita dari Pulau Kreta yang kemudian diikuti oleh kebudayaan Yunani dan Romawi. Kerajaan-kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya beberapa abad sebelum Masehi dan menjadi kebanggaan orang-orang barat hingga hari ini. Semua kerajaan ini terletak di sekitar Laut Tengah atau Laut Mediteran. Namun, sebenarnya orang barat bukan hanya orang yang berasal dari daerah ini. Ada orang-orang Eropa yang berada di bagian utara dan barat yang merupakan nenek moyang bangsa Eropa saat ini. Lalu, ada di mana mereka dalam peradaban umat manusia saat itu?

Sebagian bangsa yang mendiami banyak daratan Eropa hingga abad pertengahan merupakan suku-suku Barbar dan nomaden. Mereka merupakan keturunan ras Arya dan telah datang ke daratan Eropa ribuan tahun yang lalu. Setelah tersebar ke seluruh daratan Eropa dan menyesuaikan dengan keadaan lingkungan mereka, mereka mulai mengembangkan bahasa dan kebudayaan mereka sendiri-sendiri.

Salah satu teori menjelaskan bahwa orang-orang Arya pada awalnya berasal dari India dan menemukan jalan mereka ke Eropa. Banyak dari mereka pergi terus ke utara dan menetap di sana sebagai pelaut. Orang-orang ini menempati daerah Skandinavia dan Laut Baltik. Mereka disebut sebagai Viking. Selain pandai berburu, orang-orang ini merupakan pelaut yang handal dan pemberani. Pelayaran mereka telah membawa mereka sampai ke benua Amerika jauh sebelum Colombus mencapai sana berabad-abad kemudian.

Orang-orang Arya ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru Eropa dan terus berjalan ke selatan mencari daerah jajahan baru sebagai tempat kehidupan yang lebih layak. Bangsa Arya ini masih merupakan orang yang kurang berperadaban. Mereka adalah kumpulan orang Barbar yang gemar berperang dan percaya pada banyak hal-hal mistis. Mereka adalah para petarung yang kuat. Orang-orang ini berbadan besar dan menyukai tantangan. Sejarah persebaran mereka ke seluruh penjuru Eropa adalah kisah tentang kepahlawanan dan menjadi epik heroik yang diceritakan lisan anak cucu mereka secara turun temurun hingga hari ini.

Zaman Kegelapan
Pasca runtuhnya kebudayaan maju bangsa Yunani, berbagai kerajaan di Eropa mencapai puncak kejayaannya. Bangsa Macedonia contohnya. Di bawah pimpinan Alexander, Macedonia telah menjadi salah satu buah bibir yang paling agung dalam sejarah barat pasca Yunani. Namun tidak ada yang melebihi kebesaran bangsa Romawi setelah itu. Romawi mendirikan kekaisaran yang sangat besar dan menjadi penguasa tunggal Eropa selama lebih dari delapan abad.

Pada abad kelima Masehi, kekaisaran Romawi mulai limbung dan kehilangan kekuatan. Orang-orang Barbar dari berbagai suku mulai merongrong kekuasaan Romawi dan menancapkan pengaruh mereka. Orang-orang Barbar yang kurang berperadaban ini mulai menghancurkan tatanan birokrasi dan kebudayaan tinggi orang Romawi. Mereka telah menenggelamkan Eropa pada zaman kekacauan dan kehancuran. Setelah itu, kisah orang barat hanyalah kisah yang jarang tercatat dalam sejarah. Masa yang dikenal sebagai zaman kegelapan. Zaman ini merupakan kemunduran orang Barat hingga terjadinya Renaissans di akhir abad pertengahan.

Orang-orang Arya di Eropa yang berkelana dan menyebar di seluruh kekuasaan Romawi Eropa ini dikenal juga sebagai bangsa German. German di sini tidak hanya meliputi orang-orang yang mendiamai wilayah negara Jerman hari ini, tetapi juga meliputi suku-suku lain yang berasal dari nenek moyang Arya yang sama. Beberapa suku bangsa German yang besar dan berpengaruh dalam sejarah Eropa di zaman kegelapan diantaranya adalah Frank, Saxon, Vandal, dan orang-oran Goth yakni Visgoth dan Ostrogoth. Mereka memiliki kepercayaan Arianis yang pagan dan banyak percaya hal-hal mistis.

Frank
Orang-orang Frank adalah salah satu suku German paling berpengaruh dalam sejarah Eropa. Mereka mendiami wilayah Galia di sekitar Perancis dan menjalin hubungan yang intens dengan orang-orang Romawi yang lebih berperadaban. Karena letak Galia yang tidak terlampau jauh dari pusat kekuasaan kekaisaran Romawi, orang Frank banyak terpengaruh oleh kebudayaan Romawi. Perlahan tapi pasti mereka menyesuaikan diri dengan kebudayaan Romawi dan mulai membangun peradaban yang lebih stabil.

Kerajaan orang Frank berkembang dengan lambat tapi pasti. Mereka memiliki peradaban yang lebih stabil dibandingkan dengan suku-suku German yang lain. Sebagian mereka tetap bertahan hingga saat ini dan menjadi mayoritas orang barat di negara-negara sekitar Galia yang saat ini dikenal menjadi Perancis, Belgia, dan Jerman.

Meskipun orang Frank di Galia hidup dalam bayang-bayang kekaisaran Romawi, orang Frank tidaklah terlalu suka pada Romawi. Mereka tetap menjaga kekhasan suku mereka sendiri dan berencana keluar dari kekuasaan kekaisaran. Pada pertengahan abad keenam Masehi, orang-orang Frank membelot dari kekaisaran dan mendirikan kerajaan sendiri. Mereka menganggap bahwa dirinya adalah orang-orang ksatria yang kuat, pemberani, dan tangguh meskipun sebenarnya mereka lebih tepat dikatakan lambat dan berhati-hati karena kepandaiannya berdiplomasi dan mengambil keuntungan saat ada kesempatan.

Saxon
Berbeda dengan suku German yang lain, orang Saxon lebih memilih untuk pergi ke sebuah tempat yang lebih terpencil. Mereka bermaksud menguasai pulau yang jauh dari kekaisaran Romawi dan wilayah Romawi yang tidak terlalu diawasi karena letaknya di seberang lautan. Orang Saxon mendatangi daerah Briton atau Inggris saat ini. Mereka menjajah penduduk asli setempat dan menjarah tanah dan harta benda orang-orang Briton. Bersama dengan orang Anglia, Saxon menancapkan pengaruh yang kuat pada daerah jajahannya tersebut.

Orang-orang Briton asli bukannya tidak melawan kedatangan orang Anglo-Saxon itu. Namun mereka tidaklah cukup kuat untuk menahan gempuran suku Barbar ini. Salah satu perlawanan paling hebat dan paling heroik orang Briton saat menahan gempuran Anglo-Saxon adalah perlwanan yang dipimpin oleh raja mereka yang masyhur yakni Raja Arthur bersama para Ksatria Meja Bundarnya. Meskipun sempat memberikan perlawanan yang kuat, pada akhirnya daratan Briton berhasil takluk oleh orang Saxon dan Anglia. Setelah itu, orang-orang Anglia menamakan daerah ini sebagai daratan orang Anglia dan diberi nama Anglia-Land atau England.

Orang Saxon memaksakan bahasa dan kebudayaan mereka melebihi orang-orang dari suku German manapun pada daerah jajahannya di Briton. Pengaruh mereka semakin kuat pada daerah ini karena pengaruh penguasa Romawi sebelumnya tidaklah kuat pada daerah kekuasaannya yang jauh di seberang lautan ini. Dari segi kepercayaan, aliran kristen Anglia yang Arianis juga banyak berkembang menggantikan keyakinan katolik Romawi yang sebelumnya dianut oleh orang-orang asli Briton.

Visigoth
Orang-orang Visigoth pada awalnya menempati wilayah Balkan. Karena letaknya yang dekat dengan pusat kekaisaran Romawi, Visigoth sering menjadi sekutu kekaisaran dalam menumpas pemberontakan. Namun, kekaisaran juga sangat menaruh curiga pada orang Goth ini karena kedekatannya dianggap dapat menjadi ancaman.

Pada awal abad kelima, orang-orang Visigoth memilih seorang raja untuk memimpin mereka yang bernama Alarik. Awalnya Alarik adalah sekutu Romawi dan mencoba mencari muka di hadapan Kaisar untuk mendapatkan tanah di daerah Italia. Namun karena permintaannya selalu ditolak, Alarik akhirnya memimpin pemberontakan dan mengepung pusat kekaisaran di Roma hingga berbulan-bulan. Keadaan ini membuat orang-orang Roma kelaparan dan terpaksa memberi jalan bagi Alarik dan orang-orang Visigoth untuk masuk kota Roma. Orang-orang Visigoth yang Barbar itu masuk dan menjarah kota Roma. Pusat peradaban kekaisaran Roma itu pun jadi bahan jarahan orang-orang tak beradab sehingga masa ini menjadi salah-satu masa paling kelam dalam sejarah Romawi. Kejadian itu berlangsung pada sekitar tahun 410 M.
Orang-orang Visigoth terus bermigrasi dan menyebar hingga ke wilayah Galia Selatan dan mencapai Spanyol. Tersebarnya orang Goth ini menyebabkan mereka banyak berinteraksi dengan kebudayaan Galia-Romawi yang telah mapan dan lebih beradab. Mereka banyak belajar tentang cara bercocok tanam yang baik dan mulai menggunakan bahasa Latin. Orang-orang Goth ini berbaur dan saling bertukar kebiasaan dengan orang asli Galia-Romawi. Orang Galia-Romawi misalnya, menjadi lebih urakan setelah bersentuhan dengan orang Goth. Wanita Galia-Romawi ini menjadi suka pada perhiasan orang Goth yang besar dan berkilau-kilauan.
Vandal
Orang Vandal tidak melihat kesempatan untuk menempati daerah Galia yang telah dihuni dan dikuasai oleh orang Romawi dan orang Goth. Mereka lebih memilih untuk pergi ke daerah kekuasaan Romawi yang kaya di Afrika Utara. Daerah di kawasan ini merupakan daerah yang subur dan menjadi pensuplai gandum bagi orang Romawi. Di bawah pimpinan Gaiserik, orang Vandal yang barbar ini dengan cepat menguasai Afrika Utara dan menguasai kekayaan alamnya. Meskipun begitu, seperti semua suku German yang lain, karena lebih bodoh, mereka tetap mempekerjakan orang-orang Romawi untuk megurus masalah birokrasi.
Tidak puas berhasil menguasai Afrika Utara, orang Vandal bergerak memasuki Italia dan menginginkan Roma. Romawi tidak tinggal diam. Seorang bangsawan Romawi yang sangat lihai berdiplomasi dan mengatur strategi bernama Aetius memanfaatkan orang Hun dari Eropa Tengah untuk memadamkan pemberontakan ini. Alih-alih membantu, orang Hun di bawah pimpinan rajanya yang sangat masyhur berama Atilla justru menginginkan kekuasaan Romawi. Kekisruhan di kekaisaran yang berujung pada meninggalnya Kaisar, Aetius, dan Atilla telah memberi kesempatan bagi Gaiserik untuk masuk ke dalam kota Roma. Penjarahan hebat kembali terjadi saat orang-orang Vandal masuk ke kota tua Roma tahun 455 M. Kegiatan perusakan dan penjarahan ini diabadikan menjadi istilah vandalisme yang digunakan untuk suatu kegiatan perusakan terhadap fasilitas umum yang sudah terpasang dengan baik.
Setelah takluknya Roma, praktis orang German telah menguasai seluruh Eropa Barat. Namun tetap saja, orang-orang German masihlah menganggap diri mereka barbar dan tidak pantas menguasai Romawi. Mereka tetap memilih orang Romawi sebagai penguasa boneka dengan maksud merebut hati rakyat agar tetap mau taat pada kekaisaran. Hingga terpilihlah Odoacer sebagai penguasa Vandal yang menjadi jenderal Romawi. Tidak seperti penakluk dari German sebelumnya yang masih menganggap kekuasaan tetap harus dipegang oleh orang Romawi, Odoacer memutus dinasti kekaisaran Romawi dan menunjuk dirinya sebagai penguasa kekuasaan Romawi. Dengan ini, maka berakhirlah kekuasaan Romawi Barat.
Ostrogoth
Kekaisaran Romawi sejak abad ketiga Masehi memiliki dua pusat. Selain kekaisaran Romawi Barat di Roma, terdapat pula Kekaisaran Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel yang saat ini dikenal sebagai Istanbul. Kaisar Zeno di Konstantinopel tidak suka melihat kekaisaran leluhurnya di Italia dikuasai oleh orang-orang German. Melihat ini, ia merasa harus mengirimkan pasukan ke sana untuk membebaskan Romawi Barat dari cengkeraman orang-orang German yang barbar itu dan menguasainya sebagai kekuasan Romawi Timur.
Seperti halnya strategi orang Romawi yang umum digunakan, Kaisar menggunakan cara perpecahan dan belah bambu. Ia meminta suku German lainnya, yakni Ostrogoth, untuk menyerang Italia. Ostrogoth yang saat itu dipimpin oleh Theodorik, seorang yang dibina dan dibesarkan oleh kekaisaran Romawi Timur, berangkat menuju Italia dengan membawa pasukan yang sangat besar. Setelah menundukkan orang-orang Vandal yang telah melemah karena keserakahan mereka sendiri di Afrika Utara, Theodorik menuju Italia dan berperang melawan orang-orang German di sana. Theodorik berhasil mengalahkan sesama orang German dan segera menjadi penguasa di kawasan kekuasaan Romawi Barat.
Karena dibesarkan dan berhutang budi oleh Romawi Timur, Theodorik menganggap kekuasaaannya berada di bawah Romawi Timur. Ia juga menjalankan kekuasaannya dengan prinsip-prinsip birokrasi kekaisaran Romawi. Theodorik dikenal sebagai raja yang memimpin dengan bijak. Ia juga lebih memfokuskan pembangunan pada tempat-tempat kebudayaan dan kesenian seperti halnya yang menjadi ciri khas kekuasaan Romawi. Masa saat Theodorik memerintah dikenal sebagai Masa Pencerahan atau Renaissans pertama bagi orang barat.
0 Komentar untuk "SEJARAH ORANG BARBAR EROPA DI ZAMAN KEGELAPAN"

 
Copyright © 2014 Indo Artileri - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info