Indo Artileri

Kembalilah Jaya Indonesiaku

Kami Membutuhkanmu Soekarno

Kembalilah

Serius Tingkatkan Kekuatan Dirgantara, RI Beli Mesin Pesawat dari Kanada

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyambut baik dukungan yang akan diberikan perusahaan pembuat mesin pesawat Kanada Pratt & Whitney kepada industri dirgantara Indonesia. Hanya saja, dukungan itu sebaiknya dilakukan secara langsung tanpa melalui kantor cabang mereka di Singapura.


F119 Salah satu mesin pesawat buatan Pratt & Whitney Kanada
F119 Salah satu mesin pesawat buatan Pratt & Whitney Kanada


"Indonesia bersungguh-sungguh untuk membangun industri pertahanannya. Termasuk dalam membangun industri dirgantaranya, Indonesia tidak lagi membutuhkan satu-dua pesawat, tetapi satu-dua skuadron. Untuk itu perlakuan yang diberikan tidak bisa lagi seperti dulu melalui kantor cabang di Singapura, tetapi kami meminta langsung dari kantor pusat ke industri di Indonesia," kata Sjafrie saat berkunjung ke Kantor Pratt & Whitney di Montreal, Kanada, hari Jumat (6/12) waktu setempat.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, Wamenhan didampingi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso beserta direksi lainnya, para pejabat Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia, serta Duta Besar Indonesia di Kanada Dienne H. Moentario. Sementara pihak Pratt & Whitney dipimpin Wakil Presiden bidang Keuangan John Di Bert.
       
Delegasi Indonesia secara terbuka menyampaikan keberatan dengan pelayanan yang diberikan Pratt & Whitney yang selalu menggunakan kantor cabang Singapura sebagai pihak yang menyediakan maupun memelihara mesin-mesin pesawat yang dibutuhkan Indonesia. Selain membebani biaya yang lebih tinggi, pelayanan yang diberikan kantor cabang Singapura seringkali tidak memuaskan karena lamban.

"Dulu ketika kita membeli pesawat dalam jumlah sedikit, boleh saja Pratt & Whitney memperlakukan seperti ini. Tetapi sekarang untuk jenis helikopter Bell 412 saja kita memesan 22 unit, sehingga sepantasnya Indonesia diperlakukan secara berbeda," kata Sjafrie.

John Di Bert tampak kaget dengan pernyataan yang disampaikan pejabat Indonesia. Ia berjanji mengkaji kebijakan yang selama ini diterapkan Pratt & Whitney dalam bekerja sama dengan Indonesia.
     
"Berikan kami untuk melakukan perbaikan dalam kerja sama yang dilakukan. Kami mengakui Indonesia sangat besar potensinya dan kami ingin bisa bekerja sama dengan industri dirgantara yang ada di Indonesia," ujar John Di Bert.
      
Wamenhan menunjuk Dubes Dienne sebagai pihak yang berkoordinasi dengan Pratt & Whitney untuk perkembangan rencana tersebut. John Di Bert berjanji untuk selalu berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Indonesia di Ottawa. (MetroTVNews)

Related Post

  • Otoritas Jasa KeuanganPengertian Otoritas Jasa Keuangan    Menurut UU No 21 Tahun 2011 Bab I Pasal 1 ayat 1 yang dimaksud denga…
  • Unsur - Unsur ManajemenUnsur - Unsur Manajemen   Manajemen sering juga diartikan sebagai suatu proses pemberian pimpinan dan bimbinga…
  • Syarat - Syarat Benda Dijadikan UangSyarat - Syarat Benda Dijadikan Uang   Uang terbuat dari suatu benda yang dapat dijadikan sebagai alat pertuka…
  • Masalah Pokok EkonomiMasalah Pokok Ekonomi  Setiap negara berkembang maupun negara maju yang menganut sistem ekonomi apapun selalu menga…
  • Macam - Macam Sistem EkonomiSistem Ekonomi   Pada umumnya setiap negara mempunyai tiga masalah pokok ekonomi. Cara yang digunakan ole…
0 Komentar untuk "Serius Tingkatkan Kekuatan Dirgantara, RI Beli Mesin Pesawat dari Kanada "

 
Copyright © 2014 Indo Artileri - All Rights Reserved
Template By Catatan Info