Kupang (MI) : Bupati  Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Raymundus Fernandes mengaku  kecewa dengan pemerintah pusat yang tidak melibatkan pemerintah daerah  dalam upaya penyelesaian konflik perbatasan negara Indonesia dan Timor  Leste di wilayahnya.
"Kami sudah menyampaikan ke pemerintah pusat agar kami dilibatkan dalam  penyelesaian masalah batas negara itu," kata Raymundus yang dihubungi  wartawan dari Kupang, Selasa, 5 November 2013.
Bupati mengaku situasi di wilayah perbatasan kedua negara masih memanas.   Warga Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara  (TTU), Nusa Tenggara Timur, Indonesia dan warga Desa Kosta, Kecamatan  Kota, Distrik Oekusi Republic Demokratic Timor Leste (RDTL) masih  terlibat konflik.
Harusnya, menurut dia, penentuan batas antarnegara melibatkan pemerintah  daerah sehingga tepat sasaran dan tidak memicu konflik. "Masalah batas  negara memang jadi kewenangan pemerintah pusat, namun daerah juga harus  dilibatkan," katanya.
Dia mengaku khawatir jika masalah ini dibiarkan, konflik antarwarga di  dua negara yang tinggal di daerah perbatasan tersebut tidak akan  terselesaikan. "Pemerintah pusat harus memberikan penjelasan terkait  masalah perbatasan ini," katanya.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas) RI, Republic  Demokratic Timor Leste (RDTL) Batalion Infanteri 743/PSY, Mayor Inf Budi  Prasetyo mengatakan, kondisi keamanan di perbatasan kedua negara di  Distrik Oekusi sudah terkendali. "Kami bekerja sama dengan polisi Timor  Leste untuk mengamankan wilayah dan warga masing-masing," katanya.
Menurut dia, komunikasi antara TNI dan Unidade Patrulhamento Fronteira  (UPF) atau pasukan penjaga batas RDTL sudah dilakukan dan berjalan  dengan baik.
"Kami juga bersepakat untuk menggelar pertemuan antartokoh masyarakat kedua desa itu," katanya.
Kesalahpahaman dua warga desa beda negara itu muncul karena adanya  aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan warga Desa Kosta untuk  kebutuhan pertanian di areal pekuburan milik warga Desa Sunsea.
"Areal pekuburan milik warga Desa Sunsea itu sebagian sudah masuk wilayah Oekusi, sehingga muncul salah paham," katanya.
Sumber : TEMPO
0 Komentar untuk "NTT Protes Tak Dilibatkan Soal Perbatasan Negara "