Usai sudah drama persembunyian Edward Snowden di Bandara Internasional Sheremetyevo, Moskow. Setelah lebih dari lima pekan, pembocor rahasia intelijen AS itu bisa keluar dari bandara, setelah pemerintah Rusia Kamis kemarin waktu setempat memberi jaminan suaka sebagai pengungsi sehingga bisa tinggal di negara itu.
Dia diberikan izin tinggal di Rusia selama satu tahun. Itu merupakan waktu yang cukup bagi Snowden untuk sementara waktu menghindar dari kejaran aparat hukum AS, yang ingin menangkapnya atas kasus spionase dan pencurian data pemerintah AS.
Drama Snowden di Bandara Moskow itu telah mendapat perhatian luas masyarakat internasional. VIVAnews sebelumnya juga memuat kisah "terdamparnya" Snowden di Bandara Moskow selama berminggu-minggu dan dapat dibaca dengan membuka tautan ini.
Setelah mendapat suaka, Snowden pun bisa masuk ke wilayah Rusia. Menurut kantor berita RIA Novosti, mantan staf badan intelijen CIA dan Badan Keamanan AS NSA itu melintasi pos imigrasi Rusia pada Kamis sore 1 Agustus pukul 15.30 setelah berminggu-minggu berada di zona transit internasional dan paspornya dicabut pemerintah AS.
Dibantu oleh sejumlah orang, Snowden lantas diantar keluar dari bandara tanpa diketahui khalayak banyak dan secara cepat pergi menggunakan taksi. Tidak jelas kemana dia dibawa pergi.
Anatoly Kucherena, seorang pengacara Rusia yang selama ini membantu Snowden sejak mendarat di Moskow, kepada kantor berita Reuters hanya mengungkapkan bahwa pria 30 tahun itu untuk sementara tinggal di suatu rumah milik ekspatriat Amerika. Kucherena juga menjelaskan bahwa Snowden sendiri ingin menyewa sebuah flat dan mencari kerja di Rusia.
Maka, tidak sampai sejam setelah Snowden bebas menjejakkan kaki di Rusia, pihak berwenang, media, dan pebisnis setempat menjuluki dia "pahlawan" atau "seorang bintang," ungkap The Daily Beast. Semuanya tampak disediakan untuk Snowden.
Beberapa warga Moskow bahkan menyarankan Snowden agar menjadi figur publik dan menerima tawaran nikah dari Anna Chapman, perempuan cantik yang diusir dari AS tiga tahun lalu setelah dituduh menjadi mata-mata Rusia. Warga lain menyarankan Snowden untuk terus menghindar dari pantauan media dan membantu Rusia memperbaiki sistem keamanan.
"Snowden itu seorang pakar tingkat tinggi dan saya sudah menerima surat-surat dari sejumlah perusahaan dan warga yang ingin memberi dia pekerjaan. Dia tidak akan punya masalah," kata Kucherena.
AS Kesal
Drama pelarian Snowden telah menambah tegang hubungan antara Amerika Serikat dengan Rusia. Ini sejak Rusia setuju memberi suaka kepada pembocor rahasia intelijen AS itu sehingga bisa tinggal di negara tersebut selama setahun.
AS kesal dengan langkah Rusia itu. Dengan demikian, selama berada di wilayah Rusia, AS tidak bisa menangkap Snowden untuk diadili atas dakwaan spionase dan pencurian data pemerintah setelah membocorkan program penyadapan komunikasi milik publik melalui Internet.
"Kami sangat kecewa bahwa pemerintah Rusia mengambil langkah demikian meski kami telah mengajukan permintaan yang sah secara umum dan pribadi agar Snowden diusir ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney pada Kamis sore waktu Washington DC, seperti dikutip The Huffington Post.
Kepada media yang sama, kalangan elit politik AS menilai kebijakan Moskow atas Snowden itu merupakan penghinaan. "Aksi Rusia itu merupakan tindakan yang memalukan dan upaya yang disengaja untuk mempermalukan Amerika Serikat," demikian pernyataan bersama dua senator, John McCain dari Arizona dan Lindsey Graham dari South Carolina, seperti yang dikutip The Huffington Post.
"Itu adalah tamparan ke wajah semua warga Amerika. Kini saatnya untuk secara fundamental meninjau kembali hubungan dengan Rusia-nya Putin," lanjut pernyataan dua senator dari Partai Republik itu. Senator dari Partai Demokrat, chuck Schumer, juga melontarkan kekecewaan serupa. Dia menganggap suaka Rusia atas Snowden ini merupakan "tikaman dari belakang."
Kalangan pengamat, seperti dikutip kantor berita Reuters, menilai bahwa kebijakan itu membuat pandangan elit politik AS kepada Rusia kian negatif. "Iklim politik di Washington atas Rusia sudah buruk," kata Andrew Weiss, mantan penasihat Presiden Bill Clinton untuk urusan Rusia. "Sudah banyak kemarahan atas Rusia di kalangan elit. Masalah Snowden ini kian menambah tensi," lanjut Weiss.
Selain isu Snowden, AS dan Rusia berselisih pendapat soal atas beberapa masalah lain. Salah satunya adalah melihat konflik politik di Suriah.
Vladimir Putin masih mendukung rezim Bashar al-Assad untuk mengakhiri Perang Saudara di Suriah. Sebaliknya, Barack Obama menggalang seruan internasional untuk mendesak al-Assad segera mundur agar krisis selesai.
Kalangan pengamat menilai selama AS dan Rusia belum sepaham, susah bagi mereka untuk bekerjasama membantu Suriah mencari jalan keluar dari krisis, seperti mengatur perundingan damai antarkubu yang berkonflik.
Kedua negara pun belum sepakat soal masalah kepemilikan nuklir Iran. Elit di Washington khawatir bahwa Rusia bisa mengganggu upaya mendesak Iran melucuti senjata nuklir dengan penerapan sanksi-sanksi ketat.
Soal isu hak asasi manusia (HAM), AS dan Rusia juga belum sepaham. Selama ini Gedung Putih kurang suka dengan cara Kremlin dalam membungkam kubu oposisi di Rusia. Namun, sejak Moskow mengizinkan suaka kepada Snowden, AS akan lebih lugas mengritik lemahnya penegakan HAM di Rusia. Sebaliknya, dengan memanfaatkan skandal yang diungkapkan Snowden, Putin juga menuding pemerintahan Obama telah bersikap munafik setelah mengritik Rusia soal isu HAM.
Ketegangan soal Snowden juga dipandang bisa mempersulit Obama untuk mendesak Rusia membuka negosiasi untuk membuat kesepakatan baru mengurangi senjata nuklir. Proposal itu dikemukakan Obama saat berpidato di Berlin, Jerman, Juni lalu dan ini, bila terwujud, akan menjadi salah satu warisan besarnya untuk AS sebagai presiden. Namun, hingga kini, Rusia masih belum serius menanggapi.
Drama Snowden ini juga memunculkan kritik kepada Obama karena dipandang selama ini terlalu yakin bahwa Moskow akan sepaham dengan Washington. Masalah itu dipandang menjadi tanda bahwa sekali lagi AS, walau masih dianggap berstatus negara adidaya, gagal menanamkan pengaruhnya di luar negeri saat Washington juga masih berjuang menebar pengaruh atas penyelesaian krisis di Suriah dan Mesir.
"Kecuali kami tetap dipandang sebagai pihak yang terhina dan dipandang rendah, cepat atau lambat pihak-pihak di Washington yang ingin Rusia agar membayar harga dari rangkaian penghinaan itu akan berhasil," kata Ariel Cohen, pakar studi Rusia dan Eurasia dari lembaga riset berhaluan konservatif Heritage Foundation, seperti dikutip Reuters.
Tindakan Balasan
Maka, sudah muncul suara-suara dari Washington agar AS terapkan "tindakan balasan" kepada Rusia. Boikot pertemuan dengan pemimpin Rusia mungkin bisa jadi pilihan.
Obama dijadwalkan menghadiri pertemuan tahunan para pemimpin kelompok 20 negara (G20) di Kota St.Petersburg, Rusia, September mendatang. Namun, juru bicara Gedung Putih, Jay Karney, mengisyarakatkan bahwa Obama bisa saja tidak datang. "Kami sedang mengevaluasi perlunya menghadiri pertemuan itu terkait isu [Snowden] ini dan isu-isu lain," kata Karney seperti dikutip The Huffington Post.
Bahkan Senator Chuck Schumer, yang merupakan sekutu dekat Obama, meminta presiden AS menyarankan agar penyelenggaraan Konfrensi Tingkat Tinggi G20 tahun ini dipindah dari Rusia. Selain itu, beberapa politisi AS menyerukan aksi boikot atas penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin yang akan berlangsung di Kota Sochi, Rusia, pada Februari 2014. Belum ada kabar apakah Gedung Putih serius menindaklanjuti usulan-usulan ekstrem dari para elit politik di Washington.
Walau hubungan kedua negara kini berlangsung tegang, kalangan pengamat tidak yakin bahwa drama Snowden ini, dan juga isu-isu lain, bakal memutuskan hubungan AS dan Rusia. James Goldgeier, pengamat dari American University di Washington kepada Reuters, menilai terlalu mahal bila kepentingan bersama kedua negara di tingkat global sampai dikorbankan hanya karena drama Snowden.
"Tidak ada pihak ingin hubungan yang bersifat antagonistik. Itu hanya akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya," kata Goldgeier. (VivaNews)
Kembalilah Jaya Indonesiaku
Kami Membutuhkanmu Soekarno
Kembalilah
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
Youtube adalah sebuah situs web yang memungkinkan bagi para penggunanya untuk berbagi video (sharing video di internet). Para member Youtube...
-
Kerajaan Kutai Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, diperkirakan muncul pada abad 4 M atau kurang lebih 400 M, keberad...
-
Pengertian Nilai dan Macam - Macam Nilai Sosial 1. Pengertian Nilai Sosial Setiap masyarakat memiliki sistem nilai yang berbeda - be...
-
Lukisan mungkin hanya terlihat bagaikan sebuah gambar yang di gambar maupun di lukis di sebuah kanvas atau media, namun tidak bagi orang-ora...
-
Peranan Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Tumbuhan paku mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Peranan tersebut ada yang menguntungkan ada...
-
Afrika Tengah (MI) : Menjelang di bukanya misi PBB yang baru di Central African Republic (CAR) dengan nama MINUSCA ( United Nations Mult...
-
Pemikiran Konterfaktual : Efek Dari Memikirkan "Apa Yang Akan Terjadi Seandainya...." Misalnya Anda melaksanakan ujian penting;...
-
Sejarah Kerajaan Majapahit : Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu - Buddha yang mengu...
-
Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Jawa Barat. Kerajaan ini diperkirakan be...
-
Napoleon I Bonaparte adalah seorang maharaja Perancis dan Italia (15 Agustus 1979 – 5 Mei 1821). Ia berhasil menguasai hampir seluruh dar...
KATEGORI
Agama Islam
Alexa
Alustisa Buatan Indonesia
Alustista
Alustista Buatan Indonesia
Alutsista
Analisis
Analisis Militer
Analisis Militer
APBN
APBN & APBD
ARMADA TNI AL
ASEAN
Astros II TNI AD
Award
Bakorkamla
Bencana Alam
Biografi Tokoh Eropa
Biologi
BPPT
Brimob
BUMN
BUMS
Cara Mendapatkan Uang
CN-235
CN-295
Demokrasi
DEPHAN
Diplomasi
Diplomasi Militer
Ekonomi
Ekosistem
Entertaiment
Gejala Sosial
Hankam
Helikopter
History
Holiday
Hubungan Sosial
Indo Defence
Indobatt
IndoDefence
Indonesia
Industri Pertahanan
Industri Strategis
Inflasi
Info Negara
Intelijen
Internasional
internet
JAT TNI AU
Kapal Perang
Kapal Selam
Kapal Selam TNI
KASAD
KASAL
KASAU
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Kedaulatan Bangsa
Kegiatan Sosial
Kehidupan
Kekuatan Militer
Kemasyarakatan
Kemhan
Kerajaan Hindu - Buddha
Kerajaan Islam
Kerjasama Militer
Kerjasama Pertahanan
Kerusakan Alam
Kesehatan
KFX/IFX FIGHTER
koarbar
Koarmatim
KODAM
Kogabwilhan
Kognisi Sosial
Komputer
Konflik
Konflik Sosial
Konga
Konsep Pasar
KOPASKA
Kopaskhas
KOPASSUS
Koperasi
KOSTRAD
KRI Banda Aceh 593
KRI Bung Tomo-357
KRI Dewaruci
kri Diponogoro-365
KRI Frans Kaisiepo–368
KRI Halasan-630
KRI Iskandar Muda-657
KRI John Lie- 358
KRI Klewang 625
KRI Makassar-590
KRI Sultan Hasanuddin 366
KRI Sultan Iskandar Muda-367
KRI Teluk Bintuni-520
KRI Tombak-629
KRI Usman-Harun 359
KRI Yos Sudarso-353
LAPAN
Latgab Tni
Latihan Militer
Latihan Tni
Latma TNI
Lembaga Negara
LUSTISTA
Manfaat
MARINIR
Materi Pokok
Menhan
MENLU
Militer
Misteri Eropa
N-219
nas
Nasional
news
Opini
Panglima TNI
Panser
PANSER ANOA 6X6
PANSER BADAK 6x6
PANSER TARANTULA TNI AD
Parlemen
Pasar Modal
Paskhas
Paspampres
Pasukan Perdamaian
PBB
Pendapatan Nasional
Pengadaan Alutista
Pengadaan Alutsista
Pengamat Militer
Pengetahuan
Pengetahuan Umum
Penyakit
Peradilan
Peranan
Perang Dunia
Perbatasan
Perbatasan NKRI
Perbedaan Sosial
Perilaku Menyimpang
Permasalahan Sosial
Perpajakan
Pesawat Intai Tanpa Awak
Pesawat Tempur
Pindad
PKN
PLH
POLRI
Prestasi Militer
Produksi Nasional
Profesionalisme TNI
Psikologi Sosial
PT Dahana
PT DI
PT LEN
PT LundinNorth Sea Boats
PT PAL
PT RAI
PTC
R 80
RADAR
Radar Pertahanan
RANTIS KOMODO
Review Film
RISET
Roket
Rudal
SAR
Satelit
SATELIT LAPAN
Sejarah
Senapan
Separatis
Seputar Info
Sistem Pembayaran
Sosiologi
SS2-PINDAD
SUKHOI TNI AU
Tank
Tank Leopard
TANK PINDAD
techno
Teknologi
Tentang Negara di Eropa
Tips
TNI
TNI AD
TNI AL
TNI AU
Tokoh
Tutorial Blog
Uang
UAV
umum
UNIFIL
Unik
Veteran RI
Video
WISATA SEJARAH EROPA
Mengenai Saya
Copyright © 2014 Indo Artileri - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info
0 Komentar untuk "Terima Suaka Snowden, Sulut Kemarahan Amerika Terhadap Rusia "